Sutarti_Grobogan

Sutarti, S.Pd.SD, Kepala Sekolah SD N 1 Krangganharjo Toroh Grobogan Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar di Luar Tumbuhkan Kreatifitas Guru dan Siswa

Belajar di Luar Tumbuhkan Kreatifitas Guru dan Siswa

Senin, 15 Mei 2023

Lomba Menulis Bulan Mei

//

Belajar di Luar Tumbuhkan Kreatifitas Guru dan Siswa

Karya : Sutarti

Belajar dimana saja bisa. Pernah mendengar kalimat itu sebelumnya dimana ya? Dalam kamus diri alias kamus penulis sendiri sebagai guru. Benar adanya bahwa sebagai guru atau pendidik harus banyak referensi dalam mengajar. Banyak hal yang harus dikembangkan dalam diri pribadi pendidik. Zaman dulu, Namanya sekolah dan belajar hanya ada di dalam kelas. Siswa duduk, diam, dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Jika ditanya menjawab, terkadang banyak yang diam karena tidak berani menyampaikan ide.

Guru zaman dulu dalam menyampaikan materi sudah terbiasa dengan ceramah. Bercerita panjang lebar dan endingnya disuruh mengerjakan tugas. Hal itu membuat siswa menjadi jenuh, mengantuk, dan bosan. Jika menemui siswa yang aktif pasti anak tersebut akan berbuat sesuka hati alias bertindak/jalan-jalan di dalam kelas.

Pernah mendengar ada siswa yang tertidur di dalam kelas? Pasti sering sekali. Salah satu alasan mungkin itu selain belum sarapan dan malamnya begadang karena lihat televisi. Anak zaman dulu sangat berbeda dengan sekarang. Ada yang disiplin dan mendengarkan guru dengan betul-betul sampai diminta pulang tidak mau. Ada juga yang malas karena bosan dengan materi. Ada banyak alasan yang membuat guru dan siswa dulu dan sekarang berbeda.

Sekarang kita dalam posisi kurikulum merdeka. Siswa boleh belajar sesukanya namun tetap terkendali. Tetap sesuai materi dan guru sebagai fasilitator. Ketika penyampaian materi, guru tidak hanya dengan ceramah. Sekarang keren sekali, mengajar menggunakan LCD Proyektor. Siswa menyimak dan melihat apa yang ditayangkan oleh guru di layer besar. Dari apa yang mereka lihat, nampak senyum lebar di wajah mereka.

Ketika mendapat materi yang unik mereka begitu senang. Saat dapat matematika ini sebagai tantangan guru. Bagaimana bisa mereka menerima namun tetap dengan suasana bahagia. Melalui permainan membuat anak-anak makin suka denga napa yang diajarkan oleh guru. Apalagi jika hal itu dilakukan di luar kelas. Begitu menyenangkan dan menenangkan hati siswa. Siswa akan terasah kemampuannya Ketika membaca materi dan di sana mereka diminta untuk praktik. Antusias sangat terlihat, diminta bawa peralatan apa saja pasti siap. Karena hal tersebut membuat mereka senang.

Guru tidak boleh berhenti berinovasi. Berusaha menjadi seseorang yang disegani, dihormati, sekaligus bisa jadi teman, dan jadi orang tua. Buat siswa bahagia hatinya dengan cara belajar di luar kelas. Jika ada pelajaran IPA, ajak praktik saja. Misalnya tentang sumber energi. Ajak siswa ke lapangan dengan membawa layang-layang, pasti mereka akan suka. Dari situ kita selipkan edukasi pada mereka, kenapa layang-layang bisa terbang? Berbagai jawaban pasti akan muncul, tanpa rasa takut kalua jawaban itu salah. Mereka akan berpikir dan menyimpulkan sendiri. Berbagai macam jawaban.

Merdeka belajar sudah diterapkan di sekolah masing-masing. Guru mengajak siswa belajar sesuai kemampuan. Jika dihadapkan pada materi menulis cerita ada banyak cara untuk bisa menumbuhkan kreativitas dalam diri mereka. Ada siswa yang dengan melihat gambar baru bisa bercerita. Ada siswa yang membuat coret-coretan dulu kemudian menyalin dalam buka. Ada juga yang tidak mau menulis tapi langsung bercerita. Ada juga yang mau bercerita tapi dibuat video. Sebagau guru kita tidak boleh melarang.

Kreativitas itu akan hadir atas Kerjasama guru dan siswa. Jika guru kreatif maka siswanyapun akan bisa seperti itu. Keduanya saling berhubungan dan melengkapi. Jika Ibu dan bapak kurang percaya bisa dibuktikan sendiri dengan melakukan kegiatan yang sudah saya sampaikan.

Guru merdeka dalam mengajar walaupun tetap taat aturan. Siswa bahagia dengan cara guru dalam menyampaikan dan bertindak. Bahagia itu sederhana, melihat siswa tersenyum ceria menyambut kedatangan kita. Selalu sedih jika kita tidak hadir di tengah-tengah mereka. Hal tersebut sebagai tonggak semangat kita sebagai guru. Selalu dinanti-nanti dan dihormati oleh siswa apapun kondisinya.

Profil Penulis

Sutarti, S.Pd.SD, Lahir di Grobogan dan saat ini pindah tugas di SD Negeri 1 Krangganharjo, Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Penulis telah menghasilkan 24 buku karya mandiri dan antologi. Saat ini menjadi pengurus aktif di Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG). Sebuah organisasi yang membersamai para penulis di Kabupaten Grobogan untuk menghasilkan karya.

Penulis bisa dihubungi WA. 085727099677. Alamat email: [email protected] . FB. Tatiex_tweet.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post