Taty Rahayu

Nama Taty Rahayuningsih, lahir di Banyumas 6 Januari 1969. Saat ini bekerja sebagai Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor propinsi Jawa Barat. Ho...

Selengkapnya
Navigasi Web
(162) TOKOH BESAR DI INDONESIA
9 SEPTEMBER 2020

(162) TOKOH BESAR DI INDONESIA

11. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

Presiden wanita pertama Indonesia ini, bernama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Ir. Soekarno dari Ibu Fatmawati Soekarno.

Megawati kecil mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana. Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta.dan pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung dari 1965 hingga 1967 namun tidak menyelesaikannya karena situasi politik. Megawati juga menimba ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia namun tidak menyelesaikan kuliahnya.

Megawati Soekarnoputri menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU bernama Surindro Supjarso dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama. Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surindro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Percarian ketika itu dilakukan namun tidak membuahkan hasil hingga akhirnya Surindro Supjarso dinyatakan meninggal dunia.

Tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega panggilan akrab para pendukungnya tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya.

Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu. Proses naiknya Mega ini merupakan cerita menarik pula. Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa di Surabaya. Pada kongres ini, nama Mega muncul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang didukung oleh pemerintah itu.

Mega terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta. Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan berikutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak mudah ditaklukkan.

Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi yang didukung pemerintah pada waktu itu (Soeharto) benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Pengambilalihan secara paksa berbuntut kerusuhan di kantor tersebut. Peristiwa itu kemudian di kenal dengan Peristiwa Kudatuli atau Peristiwa 27 Juli.

Tekanan politik terhadap Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas. Mega terus berjuang. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997.

Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara.

Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada Sidang Umum MPR RI tahun 1999, Megawati kalah dari KH Abdurrahman Wahid yang terpilih sebagai Presiden Indonesia ke 4. Megawati Soekarnoputri kala itu akhirnya menjabat sebagai wakil presiden Indonesia.

Pada tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Megawati sebuah nama yang cantik, mega diartikan awan dan wati dirtikan perempuan maka Megawati adalah perempuan yang memiliki sifat seperti awan diam, tenang namun tak bisa dipandang remeh lawan.

@ps_tokohbesardiindonesia

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cakep ceritanya

10 Sep
Balas



search

New Post