TAUFIK AKBAR HASIBUAN

Guru Alif alif adalah sebutan untuk para guru yang mengajari baca Tulis Alquran. Belajar untuk terus menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Saat ini akti...

Selengkapnya
Navigasi Web
Shugra
Virus

Shugra

SHUGRA

Saya lebih Khawatir Kiamat Shugra dari pada kiamat Kubra.

Kata seorang Ustazd memulai ceramahnya pagi itu!

Lalu seorang jamaah bertanya,

Kenapa Uztad?

Bukan kah Kubra lebih dahsyat dari pada Shugra, dimana seluruh dunia hancur lebur, bahkan yang saya dengar gunung, bumi,lautan akan hancur berkeping keping.

Betul sekali! Jawab ustazd Itu!

Namun perlu kami ketehui, Kiamat Kubra kita semua merasakan, tidak ada yang tersisa satu pun.

Sedang Shugra, yang merasakan adalah saya sendiri, ada yang menangis tersedu sedu atas kepergianku, namun tidak sedikit juga akan bergembira atas kepergianku.

Harta yang aku cari siang dan malam, bahkan terkadang tidak bisa menikmati tidur untuk mendapatkannya akan menjadi rebutan. Syukur jika mereka tidak saling membeci gara garanya. Aku lupakan akhirat untuk mendapatkan harta dunia yang sedikit, aku abaikan Tuhan hanya untuk mengenyangkan perutku saja.

Jabatan yang aku pertaruhkan meski aku sadar, sudah salah jalan, masih merah tanah perkuburanku sudah digantikan orang lain. Bahkan ada puluhan orang berharap kematianku agar mereka bisa menggantikan posisiku.

Keburukanku akan menjadi bahan perbincangan, bahkan tidak sedikit yang menjadikan perbandingan. Aku tak bisa lagi membela diri, pujian dan cacian berdampingan. Jika lebih banyak keburukanku, maka aku akan panen cacian. Jika kebaikanku lebih banyak akan menjadi kenangan, dan itupun tidak akan berlangsu lama. Satu, tiga, tujuh hari, atau kadang ketika waktu tertentu saja.

Darimana aku tidak khawatir, meninggalkan dunia ini. Sedang aku tak begitu yakin akan kemaafan dan ampunan Tuhan, melihat kejahatan yang aku lakukan. Bahkan untuk mencium baunya surga aku tak layak. Dari mana aku tidak khawatir, hawa nafsuku lebih besar dari pada himalaya.

Dan yang merasakan itu semua adalah aku sendiri, mereka yang dulu menyemangatiku untuk melakukan kemaksiatan. Untuk sekedar mengucapkan Allohumagfirlahu sangat jarang, apalagi Fatiha dan yasin. Bagaimana aku tidak khawatir, tentang ini semua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post