Taufik Hikmawan Yudistira

Seorang Guru Kimia suka main bola, baca-baca, kadang-kadang nulis juga Bisa dihubungi di: Facebook: Taufik Hikmawan Yudhistira Blog : https://tama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Permata Istri itu Bernama Tupperware
qupas.id

Permata Istri itu Bernama Tupperware

Entah bagaimana cerita awal mulanya, tapi ini adalah kejadian massal yang terjadi tapi tak ada janjian satu dengan yang lainnya. Saat istri atau emak jaman now membawakan bekal makanan ke sekolah, botol minuman yang pasti dibawakannya "harus" bermerk Tupperware. Hingga muncullah persepsi umum bahwa kalau belum Tupperware belum lah sah sebagai tempat bekal.

Sebagaimana yang kita tahu, Tupperware ini produk yang hampir keseluruhannya berbahan plastik. Eloknya memang bahannya berbeda dengan plastik-plastik biasa yang beredar di sekitar kita. Walaupun harganya bisa "selangit" , ternyata tidak menyurutkan anemo emak-emak garis keras ini dalam mengonsumsi barang-barang bermerk Tupperware.

Banyak alasan katanya kenapa harus beli produk ini. Walaupun mahal, tapi kualitas bahan yang baik menjadi alasan utamanya. Selain itu, aneka ragam pilihan dengan bentuk bermacam dan fungsi yang cukup baik dalam penyimpanan makanan menjadi alasan berikutnya. Alasan lainnya adalah lifetime guarantee atau garansi seumur hidup. Ini juga yang membuat emak-emak tergoda. Jadi, tidak heran pula, disudut dapur rumah, sebagai area kekuasaan emak-emak, terpampang etalase yang berisikan peralatan rumah tangga/dapur dari merk ini.

Nah, dampak kepopuleran Tupperware ini, muncullah yang namanya arisan Tupperware yang diadakan emak-emak. Baik tingkat RT, kawan kantor, ada juga yang arisan online ternyata. Hebat benar ternyata emak-emak ini dalam mengoleksi produk ini. Sayangnya, ada sebagian dari mereka sudah tak terkendali kejiwaannya gara-gara benda ini. Awal mula beli dan punya hanya untuk peralatan dapur rumah tangga agar terjamin kualitas makanannya, sekarang sebagian besar sudah melenceng.

Adakalanya, muncul sebagian persepsi, jika koleksi Tupperware banyak, bisa mengangkat image dan gengsi mereka terhadap sesama emak-emak sosialitanya. Alhasil persaingan sengit terjadi disini. Yang budgetnya pas-pasan tentu akan merasa terintimidasi dengan hal ini. Bingung mesti harus bagaimana mengejar ketertinggalannya atau pasrah saja menerima keadaan. Toh bukan barang yang harus dibawa mati nanti.

Nah, yang menjadi masalah bagi kaum lelaki adalah jika keteledoran mereka berhubungan dengan permata berharganya ini. Jangan sampai kalau dibawakan bekal dengan wadahnya Tupperware ketinggalan di kantor, apalagi menghilangkannya. Rentetan suara berdenging tak akan henti-hentinya menyapa telinga Anda. Pada saat itu, saran saya jangan membela diri, cukup terima dengungan suara itu dan berdoalah Tupperware Anda tidak hilang ketika besok berangkat ke kantor.

Fenomena begitu sayangnya istri dengan Tuppeware ini ternyata memang jamak terjadi dimana-mana. Saya adalah salah satu korbannya. Sudah dua kali saya hilangkan botol Tupperware itu, karena saya suami bertanggungjawab, saya belikan yang baru. Tapi setiap bawa botol Tupperware ke kantor/sekolah, pesan pertamanya adalah "jangan kau hilangkan Tupperware aku lagi!".

Dalam benak hati ku, perasaan belinya pakai uang Ayah deh.

Masih, Selamat Hari Ibu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Beuh pak di rumah saya selemari tupperwarenya, ketinggalan satu sa sekolah saat mengajar ditanyaan melulu. Lebih sayang tupperwarenya hilang dibandingkan suaminya yang lelah pulang kerja. Sangat jeli mengangkat tema dikalangan emak-emak. Keren. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

26 Dec
Balas

Ternyata kita sama pak. Barakallah juga untuk bapak

26 Dec

He he begitulah emak-emak zaman now Pak. Tupper ware menjadi life style

23 Dec
Balas

Betul ibu. Yang penting tak kelewat batas aja he he he

23 Dec



search

New Post