Taufik Nur Hidayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BERSAMA ORANG LAIN

BERSAMA ORANG LAIN

Oleh : Taufik Nur Hidayah

Semenjak kecil saat ibu telah tiada kehidupanku bersama orang lain dimulai, saat ibu telah meninggalkanku untuk selamanya tinggalah aku bersama nenek dan kakekku. Namun ibu tidak meninggalkanku sendirian karena ada pula kakakku yang merasakan hal yang sama

Seiring berjalannya waktu, kehidupanku bersama orang lain dimulai, mulai dari nenek dan kakekku yang sudah berusia lanjut hingga berucapkan kata takmungkin lagi merawatku dan kakakku, mungkin factor usialah yang menjadi penyebab

Akupun dapat memaklumi, walau usiaku masih berusia enam tahun cukup bagiku untuk memahaminya. Namun aku juga sama seperti anak lainnya, yang tak terlalu peduli pada kondisi dan masalah yang orang tua rasakan. Dalam keseharianku selalu ada keceriaan yang kurasakan bersama teman-temanku

Disaat kesulitan itu kujalani bersama kakaku, munculah aluran tangan dari saudara yang lain adik dari ibu bersedia merawatku. Entah perasaan apa yang saat itu kurasakan, sedih bercampur bahagia adalah kedua hal yang bercampur saat itu.

Kesedihan itu karena aku akan berpisah oleh nenek dan kakekku untuk ikut bersama paman dan tante, dan bahagia karena ada yang bersedia untuk mengasuh diriku. Hari-hari kehidupanku bersama paman dan tante muncullah perasaaan suka maupun duka.

Dengan jujur kuungkapkan bahwa kesedihan mungkin lebih banyak kualami daripada kebahagian. Takkan ada kebahagian saat kedua orangtua telah tiada, kebahagiaan seperti apapun bersama orang lain takkan bisa menyamai kebahagiaan yang dirasakan saat bersama kedua orang tua

Kasih sayang yang diberikan oleh paman dan tante tak dapat menyetuh hatiku yang terdalam, sebagaimana kasih sayang yang diberikan kedua orang tuaku. Mungkin ketulusan adalah pembedanya.

Wajar saja diriku yang bukan anak kandungnya akan selalu tersisihkan dalam hal perhatian yang diberikan. Kasih sayang yang diberikan dengan tulus oleh paman dan tante kepada adik keponakanku (Anak Kandung Paman), akan selalu berbeda dengan yang kurasakan

Danku ungkapkan bahwasannya kebahagiaan seperti apapun saat tinggal bersama orang lain takpernah dapat menyamai kebahagianku bersama kedua orang tua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat bapak... Di manapun, kapanpun selalu saja berbeda meski dengan orang yang sama sekalipun. Salam literasi.

13 Nov
Balas

Siap selalu bu Salam Literasi ! Ayo Membaca

13 Nov



search

New Post