Taufiku

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Karena Berbeda
Sumber gambar, Depok Pos.

Karena Berbeda

Saat disebutkan Ki Hajar Dewantara (KHD), selain Bapak Pendidikan Indonesia, yang lekat dalam ingatan saya adalah ajaran Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangon karso, dan tutwuri handayani. Terlebih, tutwuri handayani menjadi tagline yang melekat dalam logo pendidikan nasional.

Mengikuti Pelatihan Guru Penggerak membuat saya menelusuri lebih dalam lagi pemikiran KHD. Saya tidak hanya belajar trilogi pendidikan tetapi banyak dasar pendidikan yang disampaikan KHD. Pemikiran KHD tentang dasar-dasar pendidikan menjadi modul utama dan pertama yang dipelajari perserta pelatihan. Selama beberapa pembelajaran, materi ini menjadi bahan diskusi peserta, baik dengan sesama peserta, fasilitator, maupun instruktur.

Pemikiran-pemikiran KHD layak bahkan seharusnya menjadi kajian utama. Di bangku-bangku kuliah, pemikiran KHD nyaris tenggelam di antara pemikiran-pemikiran tokoh pendidikan. Diskusi-diskusi mata kuliah dipenuhi teori pendidikan barat. Pemikiran KHD tidak mendapat tempat untuk sekedar disebut.

Kurikulum Merdeka dan berbagai program transformasi pendidikan yang digulirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberi mimbar utama bagi pemikiran KHD. Dasar pemikiran yang menjadi landasan pengembangan pendidikan nasional adalah pemikiran KHD. Maka semua praktisi pendidikan, terlebih guru, menjadi lebih akrab dengan nama KHD dan pemikirannya. Jadilah para pendidik ini seperti menemukan kembali mutiara pendidikan yang terpendam di perut bumi dimana ia berpijak. Para guru diajak untuk kembali kepada dunianya sehingga tidak bisa terlepas dari budayanya.

Dalam jejak pemikirannya, KHD mengingatkan kepada pendidik bahwa pendidikan adalah menuntun. “Pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.” (KHD, 1936, Dasar-dasar Pendidikan,1).

Dengan menggunakan kata “menuntun”, KHD hendak menegaskan tugas guru bukanlah menciptakan potensi. Potensi itu sudah ada pada diri anak dalam bentuk kekuatan kodrat. Dalam kehidupan sehari-hari, kata menuntun sering digunakan ketika membantu seseorang yang berkeinginan untuk berjalan tapi mendapatkan keterbatasan. Bantuan yang diberikan kepadanya ialah dengan cara menuntun. Menuntun berbeda dengan menyeret. Menyeret, kuasanya sangat ditentukan oleh yang menyeret sedangkan yang diseret tidak memiliki kuasa apapun.

Ketika “menuntun” dipakai dalam pendidikan, KHD memberikan pesan bahwa seorang guru tidak serta merta menyeret siswa dari satu posisi ke posisi lainnya. Menyeret dari tidak tahu menjadi tahu. Menyeret dari baik menjadi buruk. “Menuntun” menempatkan siswa sebagai subjek yang punya kehendak yang KHD menyebutnya sebagai kekuatan kodrat. Perubahan siswa terjadi karena keinginan dan kesadaran siswa.

Dengan membaca pemikiran KHD, saya menjadi tahu bahwa selama ini sebagai seorang guru saya sering melakukan kesalahan. Dalam pembelajaran, saya sering menempatkan siswa sebagai objek di mana saya dengan sewenang-wenang ingin siwa berubah dengan cara menyeretnya sekehendak saya. Mereka dibawa ke dunia yang saya inginkan padahal mereka memiliki dunia impian sendiri sesuai dengan kodratnya. Saya cenderung menarik mereka pada posisi yang menurut saya baik tanpa melihat kehendaknya.

Persepsi saya tentang siswa yang melihatnya sebagai objek mulai berubah. Saya perlu memposisikan mereka sebagai anak manusia yang mempunyai kodrat sendiri dan memiliki keinginan yang berbeda. Memperlakukan mereka dengan sama, berarti mencabik sisi kemanusian yang tidak selalu sama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

07 Nov
Balas



search

New Post