TAUFIQ

Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara....

Selengkapnya
Navigasi Web
UNTUNG SI PEMULUNG(Bagian 18)
Sumber: https://publicdomainvectors.org/id/bebas-vektor/Bingung-gambar-laki-laki/76609.html

UNTUNG SI PEMULUNG(Bagian 18)

Belum genap tiga hari Untung menjalani proses belajar di sekolah, Ia sudah mendapat perlakuan tak menyenangkan dari teman sekelasnya. Hari itu Boris, anak paling usil di kelas tersebut membuat seisi kelas menertawakan Untung. Ketika itu Boris menarik bangku yang hendak diduduki Untung, sehingga Untung jatuh dan terduduk di lantai. Seluruh siswa di kelas sontak tertawa melihat peristiwa tersebut. Meski merasa malu, namun Untung tak menyimpan rasa dendam sedikitpun terhadap Boris.

Usia yang terpaut cukup jauh dari siswa lainnya, ditambah lagi statusnya sebagai murid pindahan, membuat Untung sedikit kesulitan mendapatkan teman. Namun hal itu tak menyurutkan semangat Untung untuk bersekolah. Ia terus berupaya mendekatkan diri pada teman-teman sekelasnya dan tetap bersabar menghadapi setiap perlakuan buruk yang dialamatkan padanya.

Setelah sebulan bersekolah, Untung dihadapkan pada persoalan yang sulit karena harus berurusan dengan Kepala Sekolah. Ia di tuduh mencuri uang milik kantin sekolah. Untung sempat merasa syok dengan tuduhan yang dilontarkan terhadap dirinya. Jika sebelumnya Untung dapat menerima segala perlakuan buruk teman-temannya dengan lapang dada, namun tidak untuk kali ini. Tuduhan sebagai pencuri benar-benar membuat Untung kehilangan kesabaran. Namun fakta menunjukkan dialah pelakunya. Uang yang dinyatakan hilang, ditemukan oleh wali kelas di dalam tas Untung. Sungguh nahas nasib Untung kala itu. Untung sudah berkali-kali mengatakan bahwa bukan dia pelakunya, namun seisi kelas tidak percaya termasuk Sang Wali Kelas.

Ketika dihadapkan pada kepala sekolah, Untung hanya bisa berpasrah saja. Mulutnya tak mampu berkata apa-apa, karena bibirnya serasa kaku dan sulit digerakkan. Setiap pertanyaan Kepala Sekolah hanya dapat ditanggapi Untung dengan mengangguk dan menggeleng. Kepala Sekolah tak langsung menuduh bahwa Untung sebagai pelakunya. Dalam hatinya, Kepala Sekolah berpendapat bahwa Untung bukanlah pelakunya. Berbeda dengan Sang Wali Kelas dan teman-teman Untung, Kepala Sekolah percaya bahwa Untung adalah anak yang jujur. Oleh karena itu, Kepala Sekolah memberikan waktu satu pekan kepada Untung untuk membuktikan bahwa dia bukanlah pelaku pencurian tersebut. Untung merasa sedikit lega dan Ia berjanji kepada Kepala Sekolah akan menemukan orang yang telah memfitnahnya.

Hari pertama, kedua, dan ketigapun berlalu. Namun Untung masih belum menemukan pelaku yang memfitnah dirinya. Untung merasa semakin tersudut dan kebingungan. Ketika Ia menceritakan masalahnya kepada Anhar, sahabatnya itu malah memutuskan untuk menjauh. Bukan main terpukulnya perasaan Untung. Kini Ia tak lagi memiliki seorang temanpun di sekolah tersebut.

BERSAMBUNG....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Duh greget gantungnya. Pinter kali ini penulisnya

01 Apr
Balas

Masih belajar nih buk... terima kasih tanggapannya.

03 Apr

Kasihan si Untung.

01 Apr
Balas

kasihan...kasihan...kasihan...

04 Apr



search

New Post