TAUFIQ

Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara....

Selengkapnya
Navigasi Web
UNTUNG SI PEMULUNG(Bagian 20)
Sumber: https://www.gridoto.com/read/221029940/

UNTUNG SI PEMULUNG(Bagian 20)

Dua tahun sudah, Untung menjalani masa-masa penuh tantangan di bangku sekolah dasar. Kini waktunya Untung melangkah ke fase selanjutnya. Bersama Anhar, Untung melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Selain karena bebas biaya, Untung juga tak perlu berpeluh untuk pergi ke sekolah. Cukup dengan berjalan kaki melalui jalan pintasan, maka Ia bisa sampai ke sekolah.

Untung dan Anhar selalu berangkat bersama ke sekolah. Mereka selalu bertemu di persimpangan jalan yang mengarah ke rumah Anhar dan juga dirinya. Namun suatu ketika Anhar tak bersekolah, karena harus menemani Ibunya untuk menyelesaikan suatu urusan. Untuk itu, Untung harus berjalan sendiri ke sekolah melalui jalan yang biasa Ia lalui bersama Anhar. Untung tak menyangka kalau pagi itu Ia akan bertemu dengan dua orang pria bertato dan berambut gondrong. Kedua pria paruh baya itu tiba-tiba menghentikan langkah Untung. Tubuh Untung seketika gemetar terutama di bagian kaki. Dadanya mulai terasa sesak. Hal itu tampak dari caranya menghela nafas.

Salah seorang pria bertato menghampiri Untung dan meminta uang padanya. Melihat Untung tak bereaksi akibat menahan rasa takut, tanpa basa-basi pria bertato itu merogoh saku celana Untung, namun tak menemukan apa yang ia inginkan. Dalam hati tak putus-putusnya Untung berdoa. Ia bermohon kepada Tuhan agar dapat melewati masalah tersebut dengan selamat. Kemudian sang pria menarik tas milik Untung lalu membongkar seisi tas tersebut, namun tetap tak memperoleh hasil. Pria itupun berteriak marah dan membentak Untung. Kalau saja temannya tak menghentikannya, mungkin Untung sudah babak belur dihajar pria itu.

Tuhan masih menyelamatkan Untung dari tangan orang-orang yang berniat jahat. Pria bertato lainnya meminta temannya yang sedang melampiaskan amarahnya pada Untung untuk berhenti melakukan hal tersebut. Pria itu mencoba menenangkan rekannya dengan memberi sebotol minuman. Pria kedua itu lalu menyuruh Untung pergi dengan isyarat tangannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Untung yang bernasib untung. Salam Literasi.

04 Apr
Balas

Salam Literasi Bu

04 Apr

itulah jika diberi nama Untung, pasti beruntung di saat yg tidak menguntungkan..salam

04 Apr
Balas

Hihihi... Ia juga Mas.

05 Apr



search

New Post