MAHFUD EFENDI

The author is an English teacher of MTsN 5 Tulungagung who has worked since 2005. He has earned under graduate and graduate program of English in STAI...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nilai Tak Bernilai

Mungkin ini sebuah kebetulan. Dua kejadian yang serupa tapi di dimensi berbeda. Kejadian di sekolah dan yang ada di video online sama. Saya lakukan pendidikan dan video memuat apa yang saya didikkan kepada peserta didik.

Mengajar pada jam terakhir banyak dihindari. Jam ini sangat berat tantangannya. Alasannya, anak sudah kecapekan dan materi sudah kebanyakan karena sejak pagi mereka sudah belajar ini dan itu. Guru pun sudah terkuras tenaganya. Sama seperti mereka, mereka mengajar sejak jam pertama.

Tantangan bertambah berat saat kelas tidak kondusif. Misalnya karena ada renovasi gedung, pembelajaran di tempatkan di kelas seadanya. Siswa pun baru masuk pembelajaran tatap muka setelah pembelajaran daring hampir dua tahun lamanya.

Sangat wajar jika mereka masih masa menyesuikan diri dengan kondisi pembelajaran di sekolah. Ibarat bayi, mereka "owah" atau kaku-kaku di otot dan persendiannya karena lama tak olahraga. Pemanasan perlu dilakukan oleh guru. Bukan materi atau pengetahuan kognitif yang sulit dipanaskan, tetapi sikap dan tingkah laku mereka.

Hari ini buktinya. Selama dua jam, tidak ada materi kognitif yang saya ajarkan. Saya merasa mereka tidak siap. Mental maupun fisiknya untuk berpikir dan mengonsumsi materi pelajaran. Karena itu, selama delapan puluh menit pembelajaran ditiadakan dan diganti dengan pendidikan.

Sikap peduli kebersihan ditanamkan dengan unjuk kerja menyapu ruang kelas dan papan tulis. Secara sukarena dan sedikit dipaksa. Sikap menjaga kerapian pun dipraktekkan. Bentuknya, siswa menata sepatunya dengan rapi. Selain itu, sikap untuk berani berpendapat. Tentang materi bahasa, nanti dulu.

Tindakan ini, menurut saya, lebih penting daripada memahami teori. Tentang menjaga kebersihan, tentang keterbukaan, tentang berani berpendapat, dan tentang hal serupa. Secerdas apapun siswa, sebaik apapun nilai rapornya tapi jika tanpa dibarengi sikap, maka akan sia-siap.

Dalam sebuah video ditampilkan seorang anak sedang menata sepatu dan sandal. Tertulis di sana, "puncak ilmu adalah amal". Saya sangat setuju pernyataan itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post