Teguh Hariawan

Guru fisika SMA, pecinta sejarah. Juga jadi Kepala Sekolah. Tinggal di kaki Gunung Welirang, Tretes Prigen Pasuruan. Hobi blusukan ke objek cagar budaya...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dinas Pendidikan Jatim, Sukses Gelar USBN Berbasis Smartphone

Dinas Pendidikan Jatim, Sukses Gelar USBN Berbasis Smartphone

Ujian pakai smartphone. Why Not?! Di zaman milenial ini, siapa yang nggak kenal smartphone. Di kalangan anak muda (pelajar), smartphone kadang bisa jadi segala-galanya. Tanpa smartphone, anak-anak remaja ini seakan kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan kesehariannya. Tidak percaya, ambil saja smartphone anak-anak kita saat di rumah. Amankan sehari atau dua hari. Jangan berikan smartphone-nya. Apa yang terjadi?

Nah, untuk memaksimalkan penggunaan smartphone di kalangan pelajar, maka Dinas Provinsi Jawa Timur, tahun ini mulai merintis pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) menggunakan smartphone. Ini sekaligus memperluas penggunaan smartphone yang sudah dilaksanakan di beberapa sekolah elit, yang dalam proses Ujian-nya (Ulangan Harian, Ulangan Blok dan ulangan lain) sudah menggunakan smartphone.......

Ujian Nasional

Sejak 2 tahun terakhir, Ujian Nasional dilaksanakan berbasis komputer. Dikenal sebagai UNBK. Tetapi untuk daerah tertentu, Ujian Nasional masih ada yang ujiannya Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Ini karena situasi dan kondisi satuan pendidikan serta keadaan geografi wilayah di Indonesia yang beragam. Mungkin, di satuan pendidikan -di daerah tertentu- ada kendala infrastruktur dan teknis. Seperti, tidak tersedianya hardware komputer dengan jumlah memadai.

Kendala lain tidak dilaksanakannya UNBK karena lemahnya dukungan teknis. Semisal, daerah di mana satuan pendidikan berada, tidak terjangkau jaringan internet alias masuk kawasan blank spot. Bisa pula sudah ada jaringan internet, tapi sinyalnya lemot. Kondisi semacam ini akhirnya menghendaki Ujian Nasional tetap berbasis kertas dan pensil.

UN dan USBN

Karena namanya Ujian Nasional, maka segala sesuatunya tentu diatur dan disiapkan oleh pusat. Dalam dalam hal ini adalah Kemendikbud yang mengeluarkan peraturan pelaksanaan dan beberapa aturan teknis. Produk hukumnya berupa Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan). Sedangkan regulasi tentang konten ujian dan beberapa penjelasan detil teknis Ujian Nasional dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Produk hukumnya disebut POS (Prosedur Operasional Standar).

Tapi penyediaan hardware adalah tanggung jawab tiap-tiap satuan pendidikan (sekolah). Agar sekolah bisa melaksanakan UNBK wajib tersedia 2 unit server dan komputer sebanyak minimal 35-40% dari jumlah siswa. Jadi kalau ada 100 peserta yang ikut Ujian Nasional, maka sekolah tersebut harus menyiapkan minimal 33 unit komputer client dan 2 unit komputer client cadangan. Plus 2 unit server. Masih ditambah 1 unit generator set (genset) sebagai cadangan bila listrik padam. Server UNBK di sekolah biasanya spesifikasinya Core i5. Sedangkan untuk peserta ujian, bisa menggunakan komputer berbasis Corei3. Dual Core atau Core two Duo juga masih layak digunakan UNBK.

Namun perlu dipahami, selain Ujian Nasional, adapula yang disebut USBN. Kependekan dari Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Jika Ujian Nasional, segala tetek bengek disiapkan oleh pusat, maka untuk USBN hanya sebagian saja yang disiapkan oleh pusat. Boleh dikatakan, USBN merupakan kolaborasi dan kerja sama antara Pusat dan Daerah.

Pusat diwakili Kemendikbud dan BSNP yang menyusun dan menetapkan seluruh kisi-kisi soal dari seluruh Mata Pelajaran yang diujikan. Selain itu Pusat juga "menyumbang" sekitar 25-30% soal USBN. Soal-soal lainnya dikembangkan dan disusun oleh MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di Tingkat Provinsi mengacu pada kisi-kisi USBN yang dibuat oleh Pusat.

USBN Berbasis Smartphone

Di Jawa Timur, pelaksanaan Ujian Nasional mayoritas sudah berbasis komputer. Presentasenya hampir mencapai 100%. Begitu juga dengan USBN. Di tahun 2018 pelaksanaan UN dan USBN masih bervariasi. Ada yang berbasis komputer ada pula yang berbasis kertas. Kendala utama pelaksanaan USBN adalah banyaknya mata pelajaran yang diujikan. Tahun kemarin jumlahnya tak kurang dari 15 mata pelajaran. Akibatnya, ya USBN dilaksanakan selama 15 hari.

Lamanya pelaksanaan USBN, mengkuatirkan banyak pihak. Terutama kondisi fisik dan psikologis siswa yang harus ujian (USBN) selama 15 hari berturut-turut. Lalu jeda beberapa hari, kemudian disambung lagi UNBK selama 4 hari. Sebagai catatan, sebelum USBN pun siswa harus melalui tahapan Ujian Praktik lho, di sekolah. Jika kondisi ini tidak disiasati dengan baik, anak-anak bisa spaneng alias stress.

Selain kondisi siswa, kondisi hardware juga dikhawatirkan banyak pihak. Jika selama 15 hari digeber tanpa henti. Dalam satu hari digeber rata-rata minimal 7 jam, dikhawatirkan si komputer itu jebol sebelum UNBK digelar. Nah, untuk menyiasati beberapa persoalan USBN di tahun 2018, maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Tahun 2019 mulai mengenalkan dan memelopori USBN BKS. USBN BKS adalah Ujian Nasional Berbasis Komputer dan smartphone. Kalau di tahun 2018, USBN sudah berbasis komputer sekarang ditambah smartphone.

Secara konsep, USBN BKS ini nanti akan memangkas beberapa masalah yang muncul dalam pelaksanaan USBN. Di antaranya, pelaksanaan USBN Ujian (USBN) dilaksanakan di saat jam-jam belajar, diawasi guru-guru yang sedang tidak mengajar. Siswa kelas X dan XI tidak perlu diliburkan, karena gurunya tidak terganggu untuk mengawasi USBN.

Agaknya gebrakan ini pun diapresiasi dan segera ditindaklanjuti oleh satuan pendidikan (sekolah). Syukur alhamdulillah, akhirnya gebrakan Jatim dengan USBN BKS di tahun 2019 ini berjalan lancar. Walau mungkin di beberapa wilayah ada kendala teknis, namun secara umum, program USBN BKS dapat dikatakan sukses ,Semoga langkah Jawa Timur ke depan makin baik dan sukses, baik dari sisi pelaksanaan maupun hasilnya. Aamiin. Itulah harapan kita semua..... salam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lalu bagaimana jika siswa tidak memiliki andorid, sekolah kami ndeso? He...he...

27 Mar
Balas

menggunakan fasilitas sekolah.... Lab Komputer

27 Mar

Bagaimana pengawasan untuk yang menggunakan smartpone? Maksud saya, dengan smartpone peluang untuk "nyontek" , adakah? Dengan nanya Mbah Google, misalnya. Sudah zamannya, nggih Pak Guru semuanya berbasis IT. Informatif. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

27 Mar
Balas

aplikasi smrtphone tdk. memungkinkan multitasking shg kalau buka browser lain. akan Log Out..

27 Mar

aamiin ya rabb....... setahu sy aplikasi USBN dg smrtphone tdk. memungkinkan multitasking shg kalau buka browser lain. akan Log Out..

27 Mar

Alhamdulillah, jika demikian. Jazakallah khoir informasinya, Pak Guru. Barakallah.

28 Mar

Keren Pak, maaf Pak kalau boleh tahu, aplikasinya makai apa pak? Terimakasih sebelumnya.

14 Nov
Balas



search

New Post