Oleh : Tensiswarni,S.Pd.I

Tantangan gurusiana hari ke-82

Solok,29 Juli 2020

Saat ini siswa perempuan kelas XI IPA 6 sedang makan siang karena jam istirahat telah tiba. Salah seorang diantara mereka mengusulkan sebuah permainan yang disebut julo-julo ( atau arisan bagi orang dewasa) dimana mereka akan mengumpulkan uang Rp 5000 perharinya dan akan menerima uang sebesar Rp 1000.000 sekali 10 hari. Dan mereka menyetujui permainan ini dan sepakat akan dimulai besok harinya. Permainan pun dimulai setelah menentukan urutan angka penerima uang nya mereka pun mulai membayar uang tersebut ada yang membayar perhari dan ada juga yang membayar sekaligus.

Permainan yang dimulai dari bulan Februari ini diperkirakan akan berakhir pada bulan Oktober nantinya. Permainan pun telah berlangsung selama 10 hari,yang menerima pada saat itu telah menerima uangnya. Perminan ini pun sudah masuk hari ke 60 atau sudah 2 bulan lamanya berlangsung hingga suatu wabah penyakit yang dinamakan COVID19 merenggut perminan ini dengan paksa. Dikarenakan libur sekolah karena masa ini membuat permainan mereka terhenti. Penyebab berhentinya karna kendala uang jajan yang tidak ada saat libur sekolah ini serta mereka yang dilarang keluar rumah oleh orang tua masing-masing.

Terhentinya permainan ini membuat mereka jadi gelisah apakah permainan ini akan berhenti secara lama atau hanya sementara sedangkan mereka tidak bisa berbuat banyak. Terhentinya permainan ini sudah hampir 2 setengah bulan lamanya hingga kesepakatan baru pun mereka buat. Kesepakatan yang mereka buat saat ini adalah mereka akan berkumpul satu kali dalam sepuluh hari untuk tetap melangsungkan permainannya,karena keadaan sudah mulai membaik mereka sudah diizinkan untuk keluar rumah dengan tujuan yang jelas. Dan hari itu pula kesepakatan mereka terjadi untuk saat ini.

Permainan mereka yang terhenti sejenak pun sudah mulai pulih kembali. Apakah sekolah juga akan seperti ini, mereka yang merindukan suasana sekolah serta ingin belajar di sekolah kembali karena belajar secara daring membuat mereka tidak mengerti akan materi yang diajarkan oleh guru. Sedangkan pemberian tugas sudah dimulai dan kebanyakan dari mereka nantinya hanya akan menyalin tugas teman yang les. Beruntunglah mereka yang les bagaimana dengan mereka yang tidak bisa les karna masalah ekonominya.

Serta saat pembelajaran daring ini juga membutuhkan biaya kuota internet sedangkan uang untuk membeli makanan sekarang sulit lalu apakah mereka akan tetap memilih membeli kuota internet dari pada makanan untuk mengisi perut yang sedang lapar. Sungguh miris masa depan penerus bangsa saat ini pembelajaran. Yang tidak bisa mereka tangkap dengan baik akan menjadi masalah di kemudian hari. Saat ujian mereka akan kebingungan atau akan melakukan kecurangan nantinya.

Saat ini mall-mall besar dan juga tempat wisata sudah mulai dibuka dan beroperasi kembali lalu bagaimana dengan sekolah kami. Kenapa tempat umum tersebut sudah dibuka sedangkan sekolah belum juga beroperasi. Sungguh saat ini para siswa menginginkan kembali ke suasana sekolah tempat mereka menimba ilmu dengan semangat. Semoga pemerintah cepat mengambil tindakan agar anak bangsa tidak semakin bodoh yang sudah digerayangi pirus yang sangat berbahaya. Yaitu permainan gawainya, game online yang tak bisa lagi dipisahkan dari anak-anak. Sungguh miris kita melihatnya.