Terbuang
Terbuang
Aku berjalan bersama suamiku ke arah timur. Ke tempat di mana matahari muncul. Aku merasakan hangatnya. Bukan saja dari sang mentari, tetapi juga dari orang-orang yang ada di situ. Mereka memberikan senyumnya. Sapaannya pun mengalir dari mulut mereka. Indah mempesona. Tak kalah dari indahnya sang surya.
Aku tertegun sejenak. Pandanganku tertuju kepada seonggok sampah di samping tempat sampah. Sampah itu terbungkus dengan plastik hitam. Ada yang aneh dengannya. Onggokan sampah itu bergerak-gerak. Seperti ada binatangnya di situ. Aku paling takut dengan binatang melata. Aku berlari terbirit-birit meninggalkan tempat itu. Tetapi ada rasa ingin tahu. Apa sebenarnya benda itu.
Aku bertanya kepada suamiku yang kutinggalkan tadi. Dia yang berani mengamati barang aneh itu. Dengan rasa takut yang menggelayut, aku mendengarkan keterangannya. Deg-degan.
Tetapi sebelum suamiku bercerita kudengar suara Arya menangis. Tangannya menunjuk-nunjuk benda yang kutakuti tadi. Yang mengherankanku, dia berlari mendekati benda itu. Aku penasaran, tetapi tak berani mendekat. Arya berusaha mengambil benda itu, ibunya membiarkan saja. Dalam hati aku mengumpat, tega benar ibu itu membiarkan anaknya mendekati benda menakutkan itu.
Setelah mengambil benda itu, Arya membuka ikatan plastik tersebut. Tangisnya berubah jadi tawa. Rupanya dia telah menemukan mainan mobilan yang terbuang bercampur sampah. Mobilannya bergerak-gerak karena secara tak sengaja tombol on terpencet waktu ibunya membuang sampah itu. Jantungku mulai melemah debarannya. Selanjutnya detak jantungku normal kembali. Duh...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ha..ha., ibunya penakut banget..tuh khan
Iya, karena yang jadi ibunya saya.......
Paragraf terakhir jawabannya, bisa masuk Pentigraf ya bun, kalau di buat 3 paragraf. Keren bunda
Terima kasih Bu masukannya.