Tia Arum Sari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PBL meningkatkan penyelesaian soal HOTS

Model Problem Based Learning (PBL)

untuk meningkatkan kemampuan Peserta Didik dalam menyelesaikan soal HOTS

Tia Arum Sari, S.Si.

Guru SMA Negeri 4 Surakarta.

Matematika merupakan ilmu dasar yang menjadi tolak ukur bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika dapat memberikan kemampuan untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah, memberi keterampilan tinggi dalam berpikir kritis, sistematis, dan kreatif. Namun, pada kenyataannya dalam pembelajaran, situasi yang terjadi adalah peserta didik kebanyakan mudah menyerah dan tidak mau berusaha mencari tahu dan memahami materi yang sedang dipelajari, cenderung memilih jalan pintas yaitu hanya mengandalkan pengajaran guru, dan hanya menghafal bentuk masalah dan pemecahannya, sehingga hanya berpikir di taraf LOTS (Low Order Thinking Skills). Untuk memperbaiki keadaan tersebut, Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS adalah model pembelajaran berbasis masalah, Problem Based Learning (PBL). PBL mengedepankan strategi pembelajaran menggunakan masalah dari dunia nyata (kontekstual) untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. PBL membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Penulis mempraktekkan PBL untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi Trigonometri yang diajarkan pada peserta didik kelas X.

Hasil dari pembelajaran ini, penggunaan model pembelajaran PBL dengan metode diskusi berbantuan LKPD dapat mengatasi masalah mengenai rendahnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis dan menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berbasis HOTS, terlihat dari rata-rata nilai post test mereka yang melebihi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (kktp). Respons dari peserta didik terkait model, metode, dan media yang penulis gunakan adalah sangat positif, sangat senang, dan sangat menikmati proses pembelajaran. Peserta didik sangat aktif dari awal sampai akhir. Proses pembelajaran terjadi dua arah dan peserta didik sangat antusias.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post