TITIEK SETYANI (TITIEK St)

Titiek Setyani yang memiliki nama pena Merry Moe, disela-sela kesibukannya mengajar, berkeluarga dan bersosial, menggunakan menulis sebagai ajang rileksasi dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jeritan Emak di seberang

Jeritan Emak di sebrang Merry moe

Kering sudah peluh ini terperah Tinggal puing lelah berantai Hancur sudah badan ini tergadai Dalam impian yang membumbung tinggi dan punah Luluh lantak jiwa ini tertali Kurun waktu yang tiada henti Tanpa batas, tanpa tepi Tautkan jiwa raga Dalam kontrak kerja Cacian silih berganti Hinaan tiada henti Dalam nafas tersisa Adakah pesan ini kan sampai Tegakah kau menari di atas luka Bara siksa api dunia Hanya harap kan tersisa Menghantarkan engkau berjaya Tak terpuruk seperti emak, Blitar,150617

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bener bunda ini bercerita tentang pahlawan devisa kita, beserta harapan-harapannya. Ada selipan pesan buat yang di rumah untuk lebih bijak dalam membelanjakan apa yang mereka dapatkan. Saya masih belajar Bunda, jauh dari baik. Tetap. Belajar

01 Jul
Balas

Cacian silih berganti, Hinaan tiada henti...namun tetap disyukuri...he..he nyambung nggak yaa Bu Titiek, ajari donk buat puisi ...

01 Jul
Balas



search

New Post