TITIEK SETYANI (TITIEK St)

Titiek Setyani yang memiliki nama pena Merry Moe, disela-sela kesibukannya mengajar, berkeluarga dan bersosial, menggunakan menulis sebagai ajang rileksasi dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sudah Tahukah Anda?

Sudah tahukah Anda?

Ada kelakar "wong Jawa ra ngerti Jawa", rasanya sungguh tidak mengenakkan di hati. Sebagai insan yang berdiam dan besar di pulau Jawa, penulis sugguhkan fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa yang tersaji dalam tetembangan.

Berikut ini adalah fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa:

*1. Maskumambang*

Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" atau "kumambang" di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.

*2. Mijil*

Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.

*3. Sinom*

Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.

*4. Kinanthi*

Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.

*5. Asmaradhana*

Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.

*6. Gambuh*

Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih

*7. Dhandang Gula*

Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana). Namun selain kenikmatan gula (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.

8. Durma*

Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial.

*9. Pangkur*

Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup. Fase kontemplasi.

*10. Megatruh*

Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.

*11. Pucung*

Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang b berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Mahasuci.

Penjenengan di tahap mana? Hayo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baru dapat ilmunya nih. Terima kaaih sudah berbagi.

01 Jul
Balas

Semoga bermanfaat

01 Jul

Bersegera menyiapkan bekal menuju kehidupan mendatang. Terima Kasih Bu, membawa ke ruang kontemplasi.

01 Jul
Balas

Sama sama salam persahabatan

01 Jul

Sama sama salam persahabatan

01 Jul

Bu Titiek keren banget...sy orang jawa tapi nggak ngerti lama di rantau he..he

01 Jul
Balas

Sekarang di mana Bunda tinggalnya, wallah itu dari pada di simpan sendiri berbagi semakin bermakna.aamiin

01 Jul

Nah, sekarang sudah tambah njawani. Terima kasih, Bu.

01 Jul
Balas



search

New Post