TITIK KUSMINARWATI,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

IIId

(pernah di kirim ke Media PGRI)

Dengan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya ,Aku melangkah menuju ruangan Pak Yudhi, orang no 1 di bidang ketenagaan di Dinas Pendidikan .Andai aku mau menurut saran dari Bu Nita, tentunya aku tidak perlu repot seperti ini.Tapi prinsip harus di genggam seperti menggenggam bara api.Memberi uang di luar prosedur untuk memuluskan suatu urusan bagiku adalah bentuk kecurangan, yang berarti dosa, haram.”Hasbunalloh Wa Nikmalwakil Nikmal Maula Wa Nikmannashir”Aku terus berdzikir dalam hati, agar di mudahkan segala urusan.

“Assalamu’Alaikum…..”Aku mengucap salam sambil mengetuk pintu.

”Wa’Alaikumusallam….silahkan masuk”terdengar suara ramah dari pemiliknya.Aku segera masuk ruangan Pak Yudhi dan menyalaminya.

”silahkan duduk…ada yang bisa saya bantu….?”Beliau membuka suara lagi sambil menatap map yang aku bawa.Aku menarik kursi,duduk sambil mengatur nafas agar tidak terlihat “nervous”.

Iya Pak.Nama saya Retta Koeswardani dari SMP N 32, yang akan mengajukan kenaikan pangkat ke IIId..”aku membuka kata dengan memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuanku menghadap. Sesuai surat pemberitahuan dari dinas, saya melengkapi berkas apelan (istilah untuk guru yang berkasnya dinyatakan belum memenuhi) yang kurang untuk persyaratan ke IIId.

“Coba saya lihat dulu..”beliau meminta berkas yang aku bawa.Aku menyerahkan semua berkas yang aku bawa.

Tahun 2016 ini sudah 4 tahun kepangkatan ku untuk golongan IIIc, waktunya untuk mengajukan kenaikan pangkat ke IIId. Ada 4 guru yang juga mengusulkan kenaikan pangkat ke IIId. Persyaratan kenaikan pangkat untuk ke golongan yang lebih tinggi, sejak tahun 2013 lumayan rumit.Publikasi Ilmiah berupa PTK yang selama ini menjadi momok bagi semua guru yang akan mengajukan ke golongan IIId.Aku tidak begitu risau dengan PTK, karena sudah ada 2 judul yang aku susun untuk kenaikan ini.Satu hal yang membuat galau,adalah susahnya untuk lolos di tim asesor.yang terkesan mencari-cari kesalahan untuk tidak lolos.

Aku menurut saja prosedur yang harus di lalui untuk mengajukan kenaikan pangkat ini.Aku tidak mau menempuh jalan pintas.Dengan bekal dari Diklat Penyusunan PTK yang aku ikuti, aku mempunyai gambaran dalam menyusun PTK , sesuai langkah-langkah penyusunan PTK. Hanya aku yang berani untuk tidak “menjahitkan “ PTK. Menurut sebagian teman, PTK adalah salah satu “momok”, batu sandungan yang akan menghambat proses kenaikan tingkat.

Dan mungkin , bagi sebagian orang melihat proses yang aku lalui kali ini adalah salah satu bukti susahnya menaklukan ego asesor dalam meloloskan berkas persyaratanku.Aku katakan demikian, karena semua persyaratan sudah aku penuhi, lengkap Jumlah AK lebih dari ketentuan.Satu hal yang di anggap salah adalah PTK yang aku susun dianggap masih salah.Ini adalah yang ke 3 kalinya aku menghadap Pak Yudhi.Dan hanya aku yang mengalami hal ini karena masalah PTK yang menyusun sendiri.Namun aku berpikir positif bahwa PTK yang aku susun memang perlu revisi, tidak berpikir yang macam-macam. Dan kenyataanya memang 4 teman yang menjahitkan PTK sekaligus menghitungkan AK semua aman, satu kali revisi saja.Tapi mungkin isi PTK 4 temanku itu di revisi oleh “ penjahitnya “.Dan untuk itu mereka harus merogoh kocek 2 sampai 3,5 juta.

“OK Bu Retta..berkasnya saya bawa dulu, dan di tunggu info selanjutnya, apakah PTK ini sudah benar atau masih perlu revisi lagi” suara Pak Yudhi mengakhiri lamunanku.”Baik Pak …semoga revisi PTK saya ini sudah benar karena ini yang ke 3 kalinya saya menghadap Bapak, semua saran dan jenis kesalahan penyusunan PTK yang Bapak koreksi sudah saya perbaiki. “Kata ku mengakhiri pertemuan dengan Pak Yudhi .Sambil menjabat tangannya aku meninggalkan ruanganya.

Gimana Bu Retta…apa sudah ada kabar dari Pak Yudhi …?sapa bu Nita sambil duduk di kursi depanku.Tahun ini beliau juga mengajukan ke IIId, tapi beliau sudah pasrah ke seseorang yang biasa mengurusi kenaikan pangkat, tahu jadi

“Belum ada Bu,…”jawab ku.”Mudah-mudahan semua lolos dan April nanti SK sudah turun” Kata Bu Nita Lagi

“ Amiinnn…saya sudah 3 kali Bu …menghadap ke Pak Yudhi, untuk revisi PTK kemarin” jawabku .

Waktu bergulir begitu cepat, hingga tiba kegiatan akhir semester ganjil. Liburan telah tiba. Sudah menjadi agenda rutin, liburan di kampung halaman di Pacitan , Di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk Kota .Suasana yang tenang di tambah tiadanya jaringan telepon maupun internet, membuatku, terisolasi, terbius dan benar-benar menikmati liburan ini.Sampai aku tidak mendapatkan informasi apapun tentang perkembangan usulan kenaikan pangkat.Bahkan aku sudah melupakannya.Hingga aku kembali ke Kotaku tanggal 1 Januari 2017

Aku di kagetkan telepon dari Bu Nita, yang mengabarkan bahwa PAK sudah turun tanggal 27 desember dan pemberkasan paling lambat tanggal 30 Desember 2016.Lemes tubuhku saat itu, betapa perjuanganku untuk mengusulkan kenaikan pangkat harus kandas,sia-sia karena ketidaktahuan informasi selama libur di pacitan.Aku menangis , menyesal dan menyesal. Serasa apa yang aku perjuangkan untuk menaklukan ego asesor beraakhir sia-sia.

“Oh…bisa…masih bisa..” kata ku setelah aku tenang.”Tanggal 30 Desember adalah akhir tahun kedinasan.Ada cuti bersama hingga tanggal 1 Januari, Artinya andai berkas paling akhir tanggal 30 Desember, tidak mungkin langsung di kirim ke Provinsi. Pasti masih ada di kantor dinas…pasti masih ada proses cek data yang di lakukan dinas…”begitu keyakinan . Aku segera menelepon balik Bu Nita menanyakan persyaratan yang di perlukan untuk pemberkasan. Semangat ku bangkit lagi, aku tidak akan menyerah begitu saja di detik-detik akhir keberhasilan.Pasti masih ada harapan .

“Bismillah…semoga di lancarkan segala urusan ku..Amin” Doa ku sambil menyerahkan berkas kenaikan pangkat ke Bidang Ketenagaan.Tidak ada kesulitan apapun, meski dengan keterlambatan pengumpulan berkas.Argumen logis aku ke sampaikan ke Bu Wahyu yang menangani pengumpulan berkas ini.Dengan beberapa kali revisi akhirnya berkas kenaikan pangkat di terima . “Alhamdulilah….Terimakasih Ya Alloh atas semua pertolongan Mu.”

Akhirnya aku bisa membuktikan ,bahwa keteguhan sebuah prinsip membutuhkan perjuangan, kesabaran dan kesungguhan.Juga membuktikan bahwa mengurus kenaikan tingkat itu sulit, di persulit, PTK harus “menjahitkan” dan sebagainya , adalah tidak benar.Hari ini aku membuktikannya.#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya suka dengan kalimat, "Bahwa keteguhan sebuah prinsip membutuhkan perjuangan, kesabaran dan kesungguhan."

10:55
Balas

Bagus bu. "ulah kabawa ku sakaba-kaba".tetap istiwomah bu.. Selamat bu.. Sangat MengInspirasi bu tulisannya

13:48
Balas

Matur nuwun bapak agus....merasa tersanjung he he he...

19 May

Bagus bu. "ulah kabawa ku sakaba-kaba".tetap istiqomah bu.. Selamat bu.. Sangat MengInspirasi bu tulisannya

13:49
Balas



search

New Post