Oleh :Titik Suharyati

Tagur 182

*

Semenjak suaminya meninggal karena kanker getah bening, Murni mulai mempunyai hobi melukis. Waktunya dihabiskan di kamar kerja suaminya yang kini diubahnya menjadi sebuah studio lukis. Kanvas, cat, kuas, bertebaran di sana-sini. Objek lukisan Murni selalu sama yaitu: kucing.

Marni sendiri tidak juga mengerti mengapa hatinya selalu tergerak untuk membuat lukisan dengan objek kucing. Tangannya hanya mengikuti kata hatinya yang kala itu sedang muncul minta untuk dieksekusi dalam kanvas. Berbagai model kucing yang ia lukis tapi anehnya tatapan si kucing selalu pada dirinya. Seolah ada yang ingin dikatakan oleh si kucing.

Sedikit demi sedikit terkuak sudah tabir Marni selalu melukis kucing. Ingatannya mulai pulih seiring berjalannya waktu yang ia habiskan untuk melukis. Sampai akhirnya ia bersimpuh di depan kanvas dengan gambar suaminya yang sedang bersedih menggendong kucing yang meneteskan kristal bening di sudut netranya yang tajam. Ya Marni telah berhasil mengeksekusi mimpinya pada kanvas bagaimana kucing kesayangan suaminya itu meninggal mengikuti majikannya yang meninggalkannya lebih dahulu.

*

Smagalas, 3Juni 2022