Sejak Pemerintah menetapkan bahwa pembelajaran di semua jenjang pendidikan dilakukan secara daring, sejak itulah semua kegiatan dilakukan di rumah. Ada suka tentu ada juga dukanya. Tapi saya akan menuliskan yang suka saja. Agar imun kita tidak semakin turun di tengah pandemi ini. Menjaga imun tetap stabil diantaranya kita sebaiknya tidak berpikiran yang negatif , sehingga bisa muncul kedukaan itu.

Saya sebelumnya bekerja berangkat pagi, pulang sudah petang. Berkumpul dengan keluarga hanya malam, dan akhir pekan. Ada kebahagiaan saya saat pandemi ini, saya bisa berkumpul dan bercengkerama dengan anak-anak saya, tanpa khawatir meninggalkan mereka saat bekerja. Dengan mereka, ada banyak hal yang kami lakukan bersama.

Bakat terpendam, muncul kembali. Membuat aneka makanan kesukaan anak-anak, yang biasanya hanya dilakukan di akhir pekan. Saat pandemi ini bisa dibuat setiap saat. Sebentar-sebentar Si bungsu minta dibuatka kue.

Satu lagi kebahagiaan itu, berjumpa kembali dengan teman-teman lama saya, yaitu tanaman bunga yang sudah lama tidak terurus. Bahkan semakin banyak koleksi bunga di rumah. Sampai dapat kiriman paket bunga yang sedang ramai dibicarakan orang sekarang, Aglonema. Tanaman hias yang di kampung halaman saya banyak, sekarang sudah mahal harganya. Seorang sahabat mengirim paket bunga yang lumayan banyak.

Dari kesemuanya itu yang membuat saya tidak menyangka juga, ternyata Allah, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan bakat jualan kepada saya. Kiriman tanaman hias dari sahabat, ada yang berminat juga. Akhirnya saya bekerjasama dengan sahabat merintis jualan tanaman.

Berkah lainnya juga, saya bergabung dengan bisnis jualan produk-produk herbal,yang istilahnya sekarang menjadi distributor dan reseller jualan aneka makanan produksi teman dan tetangga sendiri. Alhamdulillah ternyata berjualan selain mendapat untung meski tidak banyak, juga menambah silaturahmi dengan orang lain.