Aby

Tidak ada hari esok untuk mereka yang pesimis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Beda kelas ( Kalah Viral dengan Fajar Sadboy )
Nono, anak SD yang viral karena prestasi meraih juara 1 lomba matematika tingkat internasional (Dok. Humas Pemprov NTT)

Beda kelas ( Kalah Viral dengan Fajar Sadboy )

Sudah lebih dari seminggu semenjak Nono meraih juara 1 lomba matematika tingkat internasional, sampai sekarang tak ada satupun TV yang mengundang, kalah viral sama Fajar sadboy. Begitulah kira-kira beberapa baris kalimat yang menggambarkan keresahan terhadap berita ini.

Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, yang akrab disapa Nono berhasil menyabet juara pertama International Abacus World Competition 2022.

Kompetisi matematika tingkat internasional ini merupakan kompetisi matematika dan sempoa tingkat dunia yang diselenggarakan oleh International Abacus Brain Gym (ABG).

Sebuah prestasi yang membanggakan tentunya. Tetapi prestasi Nono yang luar biasa ini kalah viral dengan Fajar Sad Boy. Indonesia Seharusnya patut berbangga oleh prestasi Nono, siswa kelas 2 SD asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam bidang matematika internasional pasalnya Nono berhasil mengalahkan 7.000 peserta lainnya dari seluruh dunia. Ia menjadi satu-satunya siswa asal Indonesia yang mampu meraih peringkat pertama pada kompetisi tersebut semenjak ABG didirikan sejak 2003 silam.

Nono Sang juara dunia matematika internasional kalah viral dengan Fajar Sad boy. Sampai hari ini belum ada satu stasiun Televisi swasta yang mengundangnya wawancara. Sedangkan Fajar Sad Boy wajahnya hampir tiap hari memenuhi layar kaca selain wara-wiri di media sosial setiap saat. Entah di kanal YouTube para pesohor negeri, TikTok, maupun Instagram. Nampaknya sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia, bukan hal yang baru untuk Indonesia, karena banyak yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional yang luput dari perhatian media. Nampaknya ada yang sudah salah dengan negeri ini, pasalnya kebanyakan konten dan tayangan yang tidak mengedukasi menjamur dimana-mana, tidak ada sikap yang berani dari pemerintah dan KPI, lebih parahnya Indonesia dan generasi mudanya sudah kehilangan jati dirinya, seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, kalau sudah seperti ini bagaimana bisa "ikut mencerdaskan kehidupan bangsa" yang ada hanya ikut membodohi kehidupan bangsa.

Mari berharap masyarakat Indonesia bisa menilai mana yang layak diapresiasi mana yang hanya sebatas hiburan.

Prestasi Nono sudah tentu layak diapresiasi masyarakat termasuk para pengusaha bidang pertelevisian di Indonesia, bukan hanya mengekplorasi dan mengeksploitasi selera masyarakat lewat keviralan di TikTok atau platform Media sosial lainnya.

Prestasi Nono dalam bidang matematika di kancah internasional ketika secara massive diberitakan oleh media, bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak di Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post