Toto Sugiarto, S.Pd., M.Pd.

Saya panggilan toto, lahir di kec. Babakan Kab. Cirebon Prov. Jawa Barat. SD, SMP dan SMA di Cirebon. Kuliah D3 di UI, S1 di UNJA dan S2 di UMS. Ngajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menanti Matahari Bersinar
Sosok berwibawa, berkepribadian ramah, murah senyum dan memiliki banyak kegiatan, dari olah raga, organisasi, sampai keagamaan, semua dimiliki oleh Hamzah.

Menanti Matahari Bersinar

Sosok berwibawa, berkepribadian ramah, murah senyum dan memiliki banyak kegiatan, dari olah raga, organisasi, sampai keagamaan, semua dimiliki oleh Hamzah. Dengan bekal wajah yang tampan dan kecerdasan yang lumayan, Hamzah menggeluti pekerjaannya sebagai pendidik di Sekolah Negeri Matahari Bersinar, juga aktif di yayasan yang mengelola pendidikan dari tinggat PAUD sampai SMA. Hamzah diamanahi menjadi tim manajemen pendidikan di yayasan itu. Disamping bergelut dibidang pendidikan, Hamzah juga ikut bergabung di tim olahraga. Di kampung tempat tinggalnya Hamzah dapat amanah sebagai ketua takmir Mushola juga dapat tugas sebagai khotib jumat di masjid sekolah dan masjid kampung.

Di pertengahan semester dua, sekolah tempat Hamzah mengabdi mengalami pergantian Kepala Sekolah. Sosok Kepala Sekolah yang baru, memiliki kepribadian tangguh, mumpuni, dan memiliki jiwa seni yang luar biasa. Hamzah sangat tertarik dengan ketrampilan dan jiwa seni yang dimiliki oleh pak Mahmud, selaku Kepala Sekolahnya yang baru. Dalam rapat dinas kelulusan, Pak Mahmud membuka kata-katanya dengan sebuah puisi dan mutiara hikmah yang ditujukan kepada semua warga sekolah. Point terakhir diumumkan akan ada perombakan susunan waka dan staf serta wali kelas. Kasak-kusuk pun mulai berkembang ditataran majelis guru dan karyawan sekolah. Semua memiliki persepsi dan pandangan masing-masing, siapa gerangan yang akan mendampingi Pak Mahmud selaku staff nya menjadi wakil Kepala Sekolah.

“Assalamualaikum!” Sapa Pak Mahmud di WA pribadi yang ditujukan kepada hamzah.

“waalaikumussalam bapak, …ada apa Bapak?”...”Ada yang bisa saya bantu?”.

“Pak Hamzah nanti pukul 15.30 wib. Datang ke sekolah ya,… penting!” Kata Pak Mahmud di chat WA-nya.

“ In Syaa Allah pak Mahmud, siap untuk datang ke sekolah.” Jawab Hamzah.

Di dalam batin Hamzah berkecamuk berbagai pertanyaan dan bayang-bayang panggilan Pak Mahmud, terutama kata-kata penting yang jadi bahan kegalauannya. Pukul 15.00 wib. Hamzah sudah meluncur ke sekolah mengendarai sepeda motor kesayangannya supra-X yang setia menemani kemanapun Hamzah pergi. Di gerbang sekolah hamzah melihat sudah ada beberapa kendaraan yang di parkir di halaman sekolah, termasuk mobilnya pak Hendrik pun sudah bertengger disana.

“Assalamualaikum Pak Hamzah!”

“Waalaikumussalam Pak Hendrik.”

“Gimana lombanya anak-anak pramuka kemaren, sukses?” Tanya Pak Hendrik.

“Alhamdulillah sukses Pak Hendrik, walaupun belum mendapat juara, tapi anak-anak tetap semangat.” Jawab hamzah.

“kalau tidak dapat juara tidak usah diikutkan lomba Pak Hamzah, buang-buang energi dan biaya saja, lagian Pak Hamzah kan sibuk dengan urusan di luar sekolah, mesti kurang bisa memantau latihan anak-anak.” Sambil mencibir dan langsung balik badan menjauh dari pak Hendrik.

“Astaghfirullah, …orang ini tidak berubah kelakuannya dari dulu selalu cari masalah!” Dalam hati Hendrik sambil mengelus dada.

Kemudian Hamzah masuk ke ruang Kepala Sekolah, ternyata di dalam sudah ada pak Hendrik dan teman-teman yang lain sudah duduk rapi di kursi tamu ruang Kepala Sekolah.

“Assalamualaikum!” hamzah masuk sambil mengucapkan salam.

“waalaikumussalam wr.wb., silahkan masuk Pak Hamzah!” jawab Pak Mahmud dan rekan kerja Hamzah yang sudah hadir lebih dulu.

Setelah kumpul semua sesuai dengan rencana undangan, maka pak Kepala Sekolah membuka pembicaraan, dengan salam dan kata-kata mutiara untuk menguatkan barisan tim yang akan membantu kerja besar Pak Mahmud selaku Kepala Sekolah. Kemudian melanjutkan pembicaraannya lebih serius.

“Bismillahirrohmanirrohim, saya mengundang rekan-rekan semua ke sekolah adalah dalam rangka menindaklanjuti perkataan saya di rapat dinas kelulusan kemaren, saya akan mengangkat wakil Kepala Sekolah dan staff serta pembentukan komite sekolah yang baru. Pak Mahmud dan Pak Hamzah saya angkat menjadi wakil saya, disamping wakil yang sudah ada, semoga dengan diangkat bapak berdua bisa menambah kekuatan saya untuk memimpin sekolah ini.”

Tugas baru yang diterima Hamzah sebagai wakil Kepala Sekolah bidang kehumasan merupakan tantangan tersendiri bagi Hamzah. Dengan modal keyakinan bahwa semua urusan kalau dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan totalitas Insyaa Allah hasilnya akan baik. Semua urusan kehumasan dikerjakan dengan baik oleh hamzah, dan kegiatan-kegiatan internal sekolah juga terkoneksi dengan membuat jejaring sosial berupa grup WA dan website sekolah. Hamzah juga membangun jejaring dengan alumni dan dunia kerja serta masyarakat di lingkungan sekolah.

Dua tahun sudah Pak Mahmud memimpin sekolah, kebiasaan baru warga sekolah semakin bertambah dengan pimpinannya. Tiba-tiba ada edaran baru yang isinya adalah meroling beberapa Kepala Sekolah di lingkup kabupaten, dan salah satu yang terkena roling adalah Bapak Mahmud. Berita pindahnya Kepala Sekolah sudah menyebar di warga sekolah, sedih rasanya Hamzah ditinggal oleh Pak Mahmud yang sudah banyak memberikan inspirasi dalam kehidupan dan manajemen kepemimpinan yang bisa diterima oleh semua warga sekolah. Serah terima jabatan pun sudah ditetapkan, hari Rabu adalah hari dimana warga sekolah mengantar Bapak Mahmud ke sekolah yang baru tempatnya akan mengabdi.

Kata-kata perpisahan terakhir yang disampaikan beliau adalah…

“ Saya masih betah di sekolah ini, kalau bisa saya merampungkan pensiun saya di sekolah ini, tapi saya tidak berdaya, SK sudah turun. Saya titip kepada warga sekolah, jangan ada dusta diantara kita. Saya mohon maaf atas segala salah dan khilaf yang saya lakukan, dan saya sudah memaafkan kesalahan dan kekhilafan bapak dan ibu semua. Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi, kalau ada umur yang panjang, boleh kita berjumpa lagi.”

Pengganti Pak Mahmud adalah pindahan dari Kepala Sekolah yang berdekatan lokasinya dengan sekolah ini. Tahap awal perkenalan berlangsung, suasananya sudah menunjukkan gejala kurang bersahabat. Terkesan semua kegiatan yang ada di sekolah ini harus lewat satu pintu, tidak ada kata kompromi ketika pimpinan menghendaki keinginannya. Gebrakan pertama dengan mengganti semua orang-orang yang dianggap tidak sefaham dengannya. Termasuk Hamzah salah satu yang terkena dampaknya.

Setiap hari ada pembinaan dari Kepala Sekolah, semua warga sekolah harus sudah hadir sebelum pembinaan dimulai. Dalam pembinaan beliau mengatakan semua warga sekolah harus patuh sama atasan, jika tidak akan diajukan untuk di mutasi ke sekolah lain. Hamzah salah satu wakasek yang diberhentikan menjadi wakasek, dan kembali sebagai guru tanpa diberi job sedikitpun.

“Pak Hamzah gimana kabarnya?” Tanya pak Hendrik disela-sela waktu istirahat.

“Alhamdulillah baik Pak Hendrik, ada apa nih?” Tanya Hamzah pada Pak Hendrik.

“Maaf ya, saya di WA oleh Kepala Sekolah bahwa Pak Hamzah sok jadi pahlawan, melaporkan kebijakan Kepala Sekolah ke pengawas di hadapan Kepala Sekolah, ketika itu pak pengawas datang ke sekolah untuk meninjau kinerja Kepala Sekolah.” Selidik Pak Hendrik dengan nada menegaskan.

“Pak Hendrik percaya saya melakukan itu?... Demi Allah saya tidak seburuk apa yang dikira, kenapa tidak tabayun dulu ke saya Kepala Sekolah itu Pak Hendrik?” jawab Hamzah dengan nada geram.

“Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah!”

“ Yaa Allah, hamba mohon ampun kepada-Mu, berikan kekuatan pada hamba dengan fitnah keji ini, tunjukkan bahwa kebenaran itu datangnya dari-Mu, bukakan tabir yang menghinggapi kasus ini, Aamiin!”. Hati yang luka takkan terobati akan menggores dalam sanubari Hamzah.

Dikemudian hari Hamzah dapat curhat dari rekan yang senasib namanya Pak Marno, sama-sama dilengserkan dari wakasek, kembali bertugas menjadi guru. Beliau mengisahkan kejadian ketika Kepala Sekolah akan melengserkannya. Awal kejadian, sumber berita dari pak Hendrik yang keceplosan ngomong sama Pak Marno bahwa dia yang curhat dengan Pak Mahmud selaku mantan Kepala Sekolah lama, Pak Hendrik menceritakan semua kejadian yang menimpa sekolah, terutama kebijakan Kepala Sekolah yang dianggapnya terlalu otoriter. Dari situlah kemungkinan berita itu sampai kepada Bapak pengawas, sehingga mengetahui kejadian yang sesungguhnya kondisi di sekolah ini.

“Assalamualaikum Pak Hamzah!” ucapan salam dari Pak Marno.

“waalaikumussalam wr.wb.”

“Ada apa Pak Marno? … tidak biasanya main ke meja saya?” sambut Hamzah.

“Alhamdulillah Pak Hamzah, sekarang Pak Hamzah sudah diperhitungkan lagi di sekolah kita ini!” jawab Pak Marno.

“Wah rupanya ada info baik nih untuk saya?” Tanya hamzah.

“Betul Pak hamzah, ada SK baru dari Kepala Sekolah yang masih di TU, belum disosialisasikan, off the record dulu ya, hanya Pak Hamzah yang saya beritahu!”

“Pak hamzah dijadikan KaGudep pramuka di sekolah ini, dan yang lebih mengejutkan lagi adalah Pak Hamzah dipromosikan menjadi calon Kepala Sekolah, diikutkan seleksi calon Kepala Sekolah!” jawab Pak Marno dengan menggebu-gebu.

“Alhamdulillah, terimakasih infonya Pak Marno, semoga info ini benar adanya bukan hoax ya!” jawab Hamzah menimpali perkataan Pak Marno.

Senin pagi, semua warga sekolah sudah siap untuk mengikuti upacara bendera, sebagai Pembina upacara ditunjuk Hamzah oleh Kepala Sekolah. Hamzah mulai yakin dengan apa yang diinfokan oleh Pak Marno, dengan semangat mendidik beliau memberikan amanat dalam upacara. Setelah upacara selesai diadakan pembinaan oleh Kepala Sekolah.

“Assalamualaikum wr.wb., Bapak dan Ibu guru yang berbahagia, mari kita sambut Matahari pagi yang menyinari sekolah kita. Dengan sinarnya semoga bisa meningkatkan energi untuk meningkatkan aktivitas dan semangat bekerja warga Sekolah Negeri Matahari Bersinar.” Kepala Sekolah membuka pembinaan guru dan karyawan dengan motivasi.

“Saya akan mengumumkan dua hal yang akan menjadi pijakan majunya Sekolah Matahari Bersinar. Yang pertama dengan berakhirnya masa kerja KaGudep Pramuka yang lama, maka akan digantikan dengan KaGudep baru, kedua ada promosi calon Kepala Sekolah yang akan diseleksi di tingkat Provinsi. Sekolah kita mengirim satu calon yang dianggap bisa bersaing dengan kandidat calon Kepala Sekolah di kabupaten lain. Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan dan disetujui oleh pengawas sekolah, maka kandidat terkuat adalah Bapak Hamzah selaku Kagudep baru, dan sekaligus juga Bapak Hamzah menjadi calon Kepala Sekolah yang akan diseleksi di tingkat Provinsi.”

Hamzah adalah sosok yang cocok untuk mendapatkan semua itu, dengan kesabaran dan ketangguhannya. Semoga Matahari Bersinar menerangi dunia pendidikan, dan menjadi energi baru untuk sekolahnya. Seperti peribahasa mengatakan, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian.” Apabila ingin mendapatkan kesenangan atau keberhasilan di kemudian hari haruslah berani bersusah payah terlebih dahulu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, sangat menginspirasi. Kebaikan tidak akan tertukar dan tetap bernilai.

25 Mar
Balas

makasih pak khoirul, salam literasi

25 Mar
Balas



search

New Post