Beliau sudah seperti ibuku sendiri. Bu Siti Nurfatmah. Masa tugas beliau tinggal 1 hari besuk. Per tanggal 1 Desember 2017 memasuki purna tugas. Terima kasih ibu atas suritauladan dan bimbingannya. Pribadi yang lembah manah, narimo, dan bersahaja. Kata petuah yang selalu kuingat dari beliau padaku adalah... nyambut gawe sing ikhlas ya Gus , wong mati kui ora nggawa banda tetapi nggawa amale. Dadine ra sah kemrewes lan ngiwut maring sing dudu dadi hak milik utawa bandane. Kudu eling lan waspada ...sebab gusti Allah ora sare. Eling-elingen kui ya Gus ...bocah bagus dewe.... nggih bu jawabku dengan menunduk.

Petuah itu dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya sebagai berikut : Bekerja itu yang ikhlas ya Gus, manusia mati itu tidak membawa harta benda tetapi membawa amalnya. Jadi jangan serakah dan tamak terhadap apa yang bukan menjadi hak kita. Harus selalu ingat dan waspada... sebab Allah itu tidak tidur. Ingat semua itu ya Gus... anak ganteng sendiri.... ya bu jawabku dengan menunduk.

Sudah semakin jarang kita jumpai sosok guru yang benar-benar dapat digugu dan ditiru. Baliau adalah salah satunya. Jika semakin banyak guru hebat pensiun nantinya. Bagaimana dengan masa depan pendidikan di negeri ini? Sudahkah kita generasi penerusnya siap melanjutkan harapan dan tauladan yang beliau tanamkan pada anak didik kita. Semoga tongkat estafet itu dapat kita lanjutkan dengan sebaik-baiknya.... aamiin.

Untuk bunda Nur Fatmah, selamat menikmati masa pensiun bunda. Tetap sehat dan bahagia selalu. terus berolahraga dan jangan lupa daharnya (makannya) dijaga dengan baik.