Trianah ana

Saya Ibu rumah tangga yang suka menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

Satu Hati di Pagilaran Asri

Gerimis yang mewarnai sore itu, tidak menyurutkanku untuk bertemu dengan orang orang hebat.Kususuri jalan berliku dengan kabut yang begitu pekat.Seharusnya cek in di homestay siang pukul 14.00 WIB.Namun karena ada acara lain saya baru bisa berangkat sore.Setelah perjalanan empat puluh lima menit , Alhamdulillah sampailah di Pagilaran.Disitu orang orang hebat itu sudah berkumpul dan sudah menikmati gethuk Magelang yang dibawa Bu Lilik.Ya, orang orang hebat itu adalah Bu lilik Fathu Diniyah, Bu Sri Ayu Sipah, Bu Yumaroh dan juga ibu ibu yang lain.Mereka adalah penulis muda yang hebat.Disitu saya akan menimba ilmu dengan mereka.Setelah ishoma, kami berkumpul sharing tentang menulis yang baik.Kami berkumpul disini dengan tekad satu hati, saling mengisi . Saya merasa tertampar.Mereka muda muda tapi luar biasa.Sudah membuat tulisan tulisan yang berkualitas.Sementara saya.Namun saya bersyukur punya kesempatan menimba ilmu ini.Di sini Pagilaran nan dingin, dingin menusuk tulang belulang.

Udara pagi nan sejuk, awan yang cerah menyambut pagi.Pagi satu hati. Saya nikmati cuaca yang bersahabat dengan jalan jalan pagi disekitar Homestay.Serasa lepas penat ini.Rekreasi murah meriah di sela sela meraih mimpi.

Pukul sembilan pagi, dengan menyewa angkutan tua namun masih kuat dengan driver mas Trimo.Kami serombongan menikmati keindahan kebun teh Pagilaran. Sampai puncak.

Pada tahun 1840 seorang warga negara berkebangsaan Belanda membuka lahan di Pagilaran dan ditanami kopi dan kina, ternyata hasilnya kurang memuaskan . Tahun 1899 kemudian ditanami tanaman teh dan diambil alih oleh Maskapai Belanda . Tahun 1922 dibeli oleh bangsa Inggris.Tahun 1964 diserahkan kepada Universitas Gajah Mada melalui surat Keputusan Mentri. Kebun Teh Pagilaran merupakan Destinasi wisata di Batang yang sangat diminati masyarakat.Selain Kebun Teh, Taman dan juga tempat outbound melengkapi wisata di Pagilaran. Sejauh mata memandang , hamparan luas kebun teh yang ijo royo-royo menumbuhkan rasa syukur kepada yang Kuasa , bisa menikmati alam seindah di Kebun Teh Pagilaran.

Dua hal saya peroleh, bertemu penulis hebat dan melepas penat menikmati keindahan alam di Pagilaran.

Ayo berwisata di Pagilaran.

Mohon maaf .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Josh Uti... lope-lope

28 Dec
Balas

makasih jeng lilik

29 Dec

lha ini nulisnya kapan ya, saat di sana atau dah balik?. Betul Bu Tri,Perkebunan Pagilaran berdiri tahun 1830.

28 Dec
Balas

Ya pak kata guidenya, mohon koreksi juka salah pak arnot

29 Dec

1840 E.Blink seorang warga negara belanda membuka lahan di pagilaran di tanami kopi dan kina, namun hasil kurang memuaskan .1899 kemudian di tanami tanaman teh ,ternyata kondisi geografisnya sesuai.

29 Dec

mantaps, ingin coba ke sana.

28 Dec
Balas

bapak rumahnya mana?

29 Dec



search

New Post