Cerita Dedek, Bunda dan Ayah - 35
Bagian 35
BUNDA DAN DEDEK ‘NGAMEN’
*****
Ayah serta merta mengangkat hp nya, saat terdengar dering lagu ‘Bunga Abadi’, karena itu sinyal dari Bunda. Benar juga Bunda memposting video lagu di mana Bunda dan Dedek sedang menyanyikan lagi ‘Bunga Abadi’ di suatu café yang biasa Dedek, Bunda, dan Ayah bersama datangi.
Dalam tagarnya, Bunda memberi kata tagar ‘NGAMEN’. Ya memang Bunda memiliki suara merdu dan biasa menyumbangkan lagu saat mereka bersama-sama.
Kalau sudah demikian, paling-paling Ayah memberikan emoji “jempol tiga” sebagai bentuk support dan dukungan kepada Bunda. Pada taynagan video yang diunngah Bunda tersebut kelihatan Dedek duduk manis di samping Bunda sambil geleng-geleng kepada dan tepuk-tepuk tangan mengikuti irama lagu. Dedek tampak menikmati lagu yang dibawakan oleh Bunda.
Kebiasaan demikian memang terjadi sejak Dedek ada dalam kandungan. Jika Dedek rewel nendang-nendang perut Bunda – kemudian diberikan lagu yang dinyanyikan Bunda atau Ayah, Dedek tenang kembali seperti menikmati saja.
Ayah pun memberikan WA, “Jangan malam-malam ya, kasihan Dedek kalau sampai ngantuk”. Dana Bunda pun membalas WA Ayah, “Beres yah! Don’t worry be happy. I love You”. Saat Bunda membalas dengan kalimat rayuan tersebut Ayahpun tersipu, dan membalas dengan emoji gambar hati berbintang.
******
Ayah : Assalamu’alaikum.
Bunda & Dedek : Wa’alaikumsalam.
Dedek buru-buru membukakan pintu kepada Ayah, saat sore hari ayah pulang dari kantor. Seperti biasa Ayah pun memeluk dan mencium Dedek dan juga Bunda. Bunda segera membawa tas koper Ayah, sementara Dedek menggandeng tangan Ayah. Dedek seperti tidak sabar ingin menceritakan sesuatu kepada Ayah.
Dedek : Yah. Dedek adi amen ama Bunda Yah!
Ayah : Oya…? Ngamen gimana…?
Dedek : Ya, anyi-anyi di ape gitu..?
Ayah : Asyik dong…?
Dedek : Ayik Yah. Dedek eleng-eleng enikmati Yah…!
Ayah hanya geleng-geleng kepala mendengarkan cerita Dedek, sambil melirik ke Bunda. Bunda yang berada di samping Ayah hanya tersenyum mendengarkan cerita Dedek ke Ayah. Apalagi Ayah sendiri pura-pura tidak tahu, sehingga seolah-olah hanya mendengar cerita dari Dedek. Merasa demikian Dedek sangat puas menceritakannya kepada Ayah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap surantap kisahnya Mas senior. Lanjuut. Sukses selalu
Terimakasih atas apresiasinya Pak Burhani
Mantul pak,...sehat dan sukses selalu
Terimakasih apresiasinya Bunda
Kisahnya seru nih. Bisa dibukukan lho
Hehehe ... makasih bunda sarannya
Terimakasih admin
Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak
Terimakasih apresiasinya Opa Sunin
Keren
Terimakasih apresiasinya Bunda
Ngamen ala ayah, Bunda dan Dede. Keren Pak
Hehehe benar Bunda ....
Kisah ini yang sangat menarik pak Trianto.
Terimakasih apresiasinya Pak Lukman
Hehe..adik ikut ngamen.... Salam sukses, Bapak.
Iya bunda ... menjadi panjak horeee ... penyemangat Bunda
Keren Syech
Terimakasih apresiasinya Gus Iful. Kangen lama tidak On
Cerpen yang indah
Terimakasih apresiasinya pak Sultan
Mantap ceritanya, Pak Tri. Salam sukses selalu!
Terimakasih atas apresiasinya Bunda
Nah muncul lagi Dedek hahaha
Dedek nggak nyaman kalo hanya ngediem Gus