Dalam Timang-Timang Kerinduan Rasa
DALAM TIMANG-TIMANG KERINDUAN RASA
******
Anakku ….
Tak sekalipun aku bermasud melupakanmu
Hati ini laksana teriris menderita keluhan hatimu
Hati ini menjerit dalam luka dendam kealfaan
Tetapi doa selalu terjaga dalam setiap gerak engkau kemana
Dalam timang-timang kerinduan rasa
Celoteh mulut setiap waktu menyebut dirimu
Hati terpaku dalam gelora rasa cinta yang memburu
Ingin diri bertemu dalam sebuah rasa sayang yang tiada terbilang
Ingin mataku menatap gemulai senyummu menyapa panggilanku
Anakku ….
Maafkan segala kesalahan yang mendalam dalam dekam
Maafkan segala apa yang telah tergoreskan dalam suratan
Dimanapun dirimu, kemanapun hatimu
Doaku selalu menyertai dalam setiap gerak derap langkah yang engkau lakukan
Derita Memanggil, Senin, 6 Mei 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen Mas senior. Sukses selalu
Puisi penuh kasih dan doa. Kereeennnn
Terimakasih apresiasinya bunda
Nulis di mana Pak? ngenes banget nama tempatnya Derita Memanggil.
Nulis di mana Pak? ngenes banget nama tempatnya Derita Memanggil.
Semoga sukses anaknya pak.. aamiin...
Puisi yang indah Pak Tri, sukses selalu.
Terimakasih apresiasinya bunda
Terimakasih admin
Terimakasih admin
Keren banget, sukses selalu untuk Bapak
Amin ...
Terimakasih apresiasinya bunda
Kerinduan yang membuncah. Sukses selalu
Semoga ananda bisa memahami dan mengerti. Bagaimanapun cinta orang tua tak kan pernah lekang oleh apapun juga. Salam bahagia, Bapak. l
Puisi dengan diksi yang indah
Terimakasih apresiasinya sahabatku pak Sultan
Mantap
Terimakasih apresiasinya pak Sandi
Terimakasih apresiasinya pak Sandi
Sama sama pak Tri...lanjutkan
Ayah yg mengorbankan anaknya hanya demi sebuah nama besar,perilakunya sngat menjijikkan,tak pantas untuk diteladani dan menjadi virus menular yg harus dijauhi
Permintaan maaf tanpa perubahan adlh manipulatif