MEMBERSAMAI GURU AL-QUR’AN-HADITS PADA PELATIHAN TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN DI HOTEL SAHID SURABAYA

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya telah menyelenggarakan Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan di Lingkungan Kantar Wilayah Kementerian Agama  Provinsi Jawa Timur pada 6 sampai dengan 14 April 2022 dengan pola pelaksanaan blended, secara online (tatap maya/daring) dan offline (luring/tatap muka/klasikal). Peserta berasal dari jajarab Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, yaitu Guru Madrasah (Matematika MTs, dan al-Qur’an-Hadits), Penghulu, Penyuluh Agama,  

Kegiatan online (during) melalui zoom meeting dilaksanakan dari tanggal 6 April s.d 8 April 2022, sedangkan kegiatan klasikal secara tatap muka dilaksanaan pada 10 s.d 14 April 2022 yang diselenggarakan di Hotel Sahid Surabaya.

Penulis sendiri mewakili pimpinan menjadi narasumber pada kegiatan klasikal dengan materi ‘Pembangunan Bidang Agama’. Beberapa point penting terkait dengan Pembangunan Bidang Agama adalah: Pertama, agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, utamanya sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam hidup da kehidupan umat manusia. Agama sebagai sistem nilai seharusnya dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh pemeluknya dalam tatanan kehidupan setiap individu, keluarga, dan masyarakat serta menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, pembangunan bidang agama sesuai dengan kebijakan  pembangunan nasional adalah untuk menciptakan manusia berakhlak berbudi pekerti luhur, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Terkait dengan dua esensi pokok tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Agama dalam pembangunan bidang Agama memiliki tugas memfasilitasi kepentingan masyarakat agama sesuai dengan tupoksi badan pemerintah lainnya, karena pembangunan masyarakat agama adalah pembangunan masyarakat itu sendiri. Adapun secara khusus tugas Kementrerian agama dalam bidang Agama adalah: (1) menjamin kemerdekaan dan perlindungan beragama; (2) mendorong agar umat beragama mengamalkan ajaran agamanya; (3) mendorong agar nilai moral dan etika agama ikut berperan dalam pembangunan masyarakat; (4) mendorong kerukunan umat beragama; (5) mendorong agar kehidupan beragama menjadi elemen penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat; (6) mendorong agar kehidupan beragama dapat merangkul dampak negatif pembangunan; dan (7) mendorong agar kehdiupan keagamaan tidak mengancam falsafah Pancasila, dan keberlangsungan NKRI.

Kementerian Agama sendiri sebagai institusi yang memiliki tugas dan fungsi pembangunan agama pada tahun 2022 telah membuat kerangka kebijakan dan program prioritas yaitu: (1) cyber Islamic University; (2) religiosity index; (3) penguatan moderasi beragama; (4) transformasi digital; (5) revitalisasi KUA; (6) kemandirian pesantren; dan (7) Pencanangan Tahun Toleransi 2022. Selain itu juga kepada Aparatur Sipil Nasional (ASN) dilingkungan Kementerian Agama harus mampu menerapkan 5 (lima) Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama, yaitu: Pertama, INTEGRITAS, bahwa ASN harus memiliki keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar. Kedua, PROFESIONALITAS bahsa ASN Kementrian Agama harus bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik. Ketiga, INOVASI, bahwa ASN Kementerian Agama harus melakukan inovasi yaitu menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik. Keempat, TANGGUNG JAWAB, :bahwa ASN Kementerian Agama harus bekerja secara tuntas dan konsekuen. Kelima, KETELADANAN, bahwa ASN Kementerian Agama harus mampu menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Hanya dengan demikian marwah Kementerian Agama dalam rangka Pembangunan Bidang Agama dapat terjaga dan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Insyaallah.

Bhaktiku, Ahad 24 April 2022