Mengenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara - 12
12
CITRADIRGANTARA
******
CITRADIRGANTARA adalah kurawa yang tidak begitu dikenal. Ia adalah salah satu putra Prabu Drestarasta, raja negara Astinapura dengan Dewi Gandari, putri Prabu Gandara dengan Dewi Gandini dari negara Gandaradesa.
Citradharma mempunyai saudara sebanyak 100 orang yang terditi dari 99 orang laki-laki dan seorang Wanita. Mereka disebut Sata Kurawa (100 darah Kuru).
Di antara saudara-saudara Citradirgantara yang terkenal adalah Duryudana atau Suyudana raja negara Astinapura, Bogadatta atau Bogadenta raja negara Turilaya, Bomawikata, Wikataboma, Citraksi, Citraboma, Citrayuda, Citraksa, Carucitra, Dursasana Adipati Banjarjumut, Durmagati, Durmuka, Durgempo, Gardapati raja negara Bukasapta, Gardapura patih negara Bukasapta, Kartamarma raja negara Banyutinalang, Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Windandini raja negara Purantara, Anuwenda atau Naranurwenda mahapatih negara Purantara, Wresaya raja negara Glagahtinalang, dan Dewi Dursilawati satu-satunya Kurawa yang terlahir putri istri dari adipati Jayadrata atau Tirtanata dari kerajaan Sindu (Bonakeling) salah satu wilayah bagian dari kerajaan Astinapura.
Citradirgantara adalah satu Kurawa yang turut serta dalam pengeroyokan Kresna pada saat menjadi duta Pandawa dalam melakukan komunikasi perdamian dengan Kurawa. Pengutusan Sri Kresna ini setelah para pandawa menjalani hukuman selama 12 tahun di hutan Kamiyaka, dan 1 tahun melakukan persembunyian pada suatu wilayah negara yang tidak diketahui oleh para Kurawa. Hukuman tersebut sebagai buah kekalahan Pandawa saat bermain dadu dengan Kurawa yang memang telah diatur oleh patih Sangkuni.
Perlakuan para Kurawa yang demikian terhadap seorang duta (utusan) membuat Sri Kresna marah sehingga mengubah dirinya (tiwikrama) menjadi Brahala Sewu yang berwujud Raksasa Hitam sebesar Gunung yang mengerikan. Brahala Sewu berwujud raksasa dengan seribu kepala, dua ribu tangan, dan dua ribu kaki sambil memegang berbagai macam senjata ditangannya. Para Kurawa pun lari tunggang-langgang ketakutan melihat sosok Sri Kresna setelah bertiwikrama.
Citradirgantara dalam perang Baratayuda, tewas terkena sabetan gada rujakpala milik Bima (Werkudara). Kematian Citradirgantara sama sebagaimana kematian saudara-saudaranya yang lain yaitu Agrariyin, Agrasara, Bimarata, Bimasuwala, Carucitra, Citrabaya, Chedakapuspa, dan lain-lain oleh gada rujakpala Bima.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Mas senior. Saya suka kisah pewayangan. Terutama nasihat bijak dari sosok bijaksana dalam tokoh pewayangan, yang saya pajang di rumah.. hehe. Lanjuut. Sukses selalu
Luar biasa Pak Burhani. Ternyata jenengan juga penggemar pewayangan nasional dan filosofinya. Mantap
Terimakasih admin
Cerita wayang yang banyak rahasia di balik alur ceritanya
Terimakasih atas apresiasinya hunda
Keren & inspiratif
Terimakasih atas apresiasinya Bunda
Mereka mati karena sumpah Bima yang menghabisi Sata Korawan akibat perlakuan tidak senonoh thd Drupadi. Keren Pak
Betul sekali Pak Rochadi, sungguh Pak Rochadi sangat memahami pewayangan. Luar biasa.
Pak Rochadi paham benar nih Gus
Betul Gus Tito. Priyantun Jawi Tengah Gus. Wajarlah ... Kholas kalau tentang wayang ... hehehe
Luar biasa pak ingat waktu kecil menunggu wayang sampai pagi
Wow. Luar biasa Pak Sandi. Rupanya juga punya pengalaman tersendiri tentang nonton wayang. Mantap