Trianto Ibnu Badar at-Taubany

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengnenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara - 16

Mengnenal Sata Kurawa, 100 Bersaudara - 16

16

CITRAKUNDA

*****

CITRAKUNDA, adalah salah seorang putra Prabu Drestarasta, raja Astina. Ibunya adalah Dewi Gendari putri Prabu Gandara dengan Dewi Gandini dari negara Gandaradesa. Dengan demikian ia adalah salah satu dari kerabat Sata Kurawa. Cintrakunda memiliki saudara kembaran Bernama Citrakundala. Keduanya termasuk keluarga Kurawa yang tak begitu dikenal.

Citrakunda mempunyai saudara sebanyak 100 orang yang terdiri dari 99 orang laki-laki dan seorang wanita. Mereka disebut Sata Kurawa (100 darah Kuru).

Di antara saudara-saudara Citrakunda yang terkenal adalah Duryudana atau Suyudana raja negara Astinapura, Bogadatta atau Bogadenta raja negara Turilaya, Bomawikata, Wikataboma, Citraksi, Citraboma, Citrayuda, Citraksa, Carucitra, Dursasana Adipati Banjarjumut, Durmagati, Durmuka, Durgempo, Gardapati raja negara Bukasapta, Gardapura patih negara Bukasapta, Kartamarma raja negara Banyutinalang, Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Windandini raja negara Purantara, Anuwenda atau Nurwenda mahapatih negara Purantara, Wresaya raja negara Glagahtinalang, dan Dewi Dursilawati satu-satunya Kurawa yang terlahir putri istri dari adipati Jayadrata atau Tirtanata dari kerajaan Sindu (Bonakeling) salah satu wilayah bagian dari kerajaan Astinapura.

Citrakunda termasuk salah satu Kurawa yang turut serta dalam pengeroyokan Kresna pada saat menjadi duta Pandawa dalam melakukan komunikasi perdamian dengan Kurawa. Pengutusan Sri Kresna ini setelah para pandawa menjalani hukuman selama 12 tahun di hutan Kamiyaka, dan 1 tahun melakukan persembunyian pada suatu wilayah negara yang tidak diketahui oleh para Kurawa. Hukuman tersebut sebagai buah kekalahan Pandawa saat bermain dadu dengan Kurawa yang memang telah diatur oleh patih Sangkuni.

Perlakuan para Kurawa yang demikian terhadap seorang duta (utusan) membuat Sri Kresna marah sehingga mengubah dirinya (tiwikrama) menjadi Brahala Sewu yang berwujud Raksasa Hitam sebesar Gunung yang mengerikan. Brahala Sewu berwujud raksasa dengan seribu kepala, dua ribu tangan, dan dua ribu kaki sambil memegang berbagai macam senjata ditangannya. Para Kurawa pun lari tunggang-langgang ketakutan melihat sosok Sri Kresna setelah bertiwikrama.

Pada saat berlangsungnya perang Bharatayuda, Citrakunda tampil memimpin pasukan balatentara Kurawa mendampingi senapati perang Resi Drona. Ia bersama saudanranya Citrakundala, Citraboma, Citrayuda, Citraksa, Surtayu, dan Dirgalasara. Pada perang tersebut dirinya, Citrakundala bersama-sama dengan Citrayuda, Citraksa, Surtayu, Citraboma, dan Dirgalasara tewas dalam peperangan melawan Arya Wratsangka, senapati perang Pandawa, putra Prabu Matswapati dari negara Wirata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Mas senior. Jadi pengen kisah sang punakawan yang bijaksana.. hehe. Sukses selalu

03 Sep
Balas

Siap. Ada pak Burhani. Terimakasih apresiasinya

03 Sep

Masih wayang ya Pak, lanjuut.

03 Sep
Balas

Terimakasih apresiasinya bunda

03 Sep

Terimakasih admin

03 Sep
Balas

Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak

03 Sep
Balas

Terimakasih apresiasinya opa Sunin

03 Sep

Duh kebayang raksasa seribu kepala. Sangat menakutkan

03 Sep
Balas

Hehehe .... seperti balon udara Bunda. Merah, hijau, kuning, biru ....

04 Sep

Banyak nilai nilai kehidupan bisa dipetik dari kisah ini. Sebuah sastra kuno yang sangat mempesona

03 Sep
Balas

Apresiasi yang luar biasa pak Lukman. Terimakasih

03 Sep

Mantap, Bapak. Namanya kok bagus bagus, ya... Hehe... Salam sukses, Bapak.

03 Sep
Balas

Bisa jadi nama cucu dan cicit Bunda .... hehehe

04 Sep

Hadir sebagai Arjuna Wiwaha Gus

03 Sep
Balas

Wiwaha artinya menikah. Arjuna Wiwaha adalah pernikahan Arjuna dengan 7 Biadadri utama dan 40 bidadari lainnya. saat itu Arjuna menjadi raja di kayangan bergelar Prabu Kariti atau Karitin. 7 bidadari utama yang menjadi istri Arjuna dalah 7 bidadari yang menggodanya saat bertapa di Goa Mintaraga di puncak Arga Kelasa. Makanya saat itu Arjuna bergelar Begawan Mintaraga atau Resi Ciptaning. Ke-7 Bidadari tersebut bernama Supraba, Gagarmayang, Tunjungbiru, Irim-Irim, Lenglengmulat, Wasrsiki, dan Wilutama. Sedangkan ke-40 budadari lainnya diantaranya adalah Dresnala, Dreswati, Talirasa, Rasatali, Talibrata, Gandarasa, Gandawati, Kilasmara, Kilatmaya, Rarasati, Retna Kencanawati, Retna Rarasati, Setyawati, Siratmara, Wirasmara.

03 Sep

Gus Tito mau inden bisa Gus. Ntar dipaketkan lewat JNT .... hahahaha

03 Sep

Ingin tahu ntar ada Mengenal 100 Bidadari Kayangan Tenjamawaya atau Kayangan Kawidodarenan ...

03 Sep

Ulasannya sangat luar biasa

03 Sep
Balas

Terimakasih apresiasinya pak Sandi

03 Sep



search

New Post