Meredam Bara Kisah
Sengaja waktu kututup dengan harapan
Sepi menyapa menghampiri arah aral mendera
Detik-detik mengisyaratkan arti kebersamaan
Indah menggoda titipan resah
Kupaksakan tiada harus berkata melalui seloka
Biar kepekaan menorehkan kisahnya
Menyabut kilatan ara membungkus sejuta cerita
Aku, kamu, dan dia merajut kisah yang penuh tanya
Meredam bara kisah pada lembaran rontal
Menjadi pemantik hari-hari bagai lingkaran tersembunyi
Timbul tenggelam bahtera merapat tepian palka
Melaju menghempas rerimbunan angin badai
*****
Senin, 12 Februari 2024Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen Mas senior Selalu hadir dengan permainan kata yang indah memesona. Sukses selalu
Terima kasih atas apresiasinya pak Burhani
Aku, kamu dan dia? Haduh! Hehe.... Keren puisinya, Pak
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Mantul.. barokalloh...
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Terima kasih admin
Keren banget, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih atas apresiasinya opa Sunin
Puisi keren Pak Tri
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Mantul Puisinya dg diksi yg indah. Salam literasi dan sehat selalu.
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Mantap jadi kepo dg modelnya
He he he saya kog jadi ikutan kepo ya Bunda.
Keren
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Mantul puisinya. Keren pak Trianto
Terima kasih atas apresiasinya pak Rochadi
Mantap Pak. Sukses
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Kisah yang luar biasa, Bapak. Diksinya siip... Salam bahagia.
Terima kasih atas apresiasinya bunda
Kemana aku harus mencari? Istimewa sekali puisinya mas Tri...top markotop dah....salam sukses selalu
Terima kasih atas apresiasinya Gus