Trianto Ibnu Badar at-Taubany

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TERHENYAK DI DUTA RESTO REST AREA KM 375

TERHENYAK DI DUTA RESTO REST AREA KM 375

Lelah dan lusuh demikian yang dirasakan Rian setelah melaju dengan kecepatan tinggi di sepanjang tol. Selipan kendaraan semakin menguras konsentrasi. Belum lagi lalu-lalang kendaraan besar, truck container dan kendaraan trailer yang sesekali membuat Rian harus super fokus, karena bila tidak kendaraan besar tersebut terutama sang sang sopir terkadang lepas kendali. Mentang-mentang kendaraan super besar, mereka seenaknya menggunakan badan jalan. Al hasil kendaraan-kendaraan kecil harus mengalah, bukan karena salah tetapi demi keselamatan. Bukankah keselamatan berkendaraan itu, 60 persen karena keteledoran orang lain dan hanya 40 persen keteledoran dari diri sendiri, demikian yang ada dalam benak Rian Karena itulah sebagai kendaraan kecil, harus benar-benar hati-hati dan tetap fokus dalam memacu kendaraan di jalan tol.

1 KM Duta Resto Rest Area KM 375, begitu plang papan nama yang ada di pinggir jalan tol. Segera saja Rian mempersiapkan kendaraannya untuk membelok pada Duta Resto tersebut. Terlebih rasa kantuk mulai menjalar. Penyakit bagi yang biasa mengendarai kendaraan, setelah kurun waktu 4 jam datang rasa kantuk tersebut. Dan yang terpenting ada hitungannya, untuk kantuk periode pertama mungkin masih bisa kita paksakan untuk tetap melaju. Tetapi jangan untuk periode kantuk yang kedua, apalagi yang ketiga. Hal demikian sangatlah berbahaya, terutama bila kecepatan kendaraan melampaui kecepatan 100 km/jam. Hanya sekali kantuk, arah kendaraan sudah melenceng jauh dan disitulah sering terjadi lakalantas baik tunggal maupun beruntun.

Segera Rian memarkir kendaraan setelah berada di halaman Duta Resto Rest Area KM 375. Setelah sebentar cuci muka menghilangkan rasa kantuk dan kusut muka, pemesanan pertama kopi hitam dilanjutkan dengan pesan menu masakan rawon. Sambil merokok, Rian duduk di bagin tempat terbuka sambil memandang view latar belakang gunung Lawu yang tampak begitu indah dari kejauhan. Sejenak pikirannya teringat sosok Lasmini seorang wanita cantik, penggoda yang berbusana serba merah menyala dalam film Bramakumbara. Lamunannya kemudian berganti pada Niken, sang pacar yang sudah lama mengenyam studi di Jepang sehingga ia harus melakukan hubungan cinta LDR. Terhanyut dalam lamunan, Rian tidak sadar jika seorang penyaji Resto sudah berada di depannya. “Mas, pesanannya”. Dengan terbata-bata Rian pun menyambut; “Ya, Makasih”. Tetapi bukan itu yang membuat hatinya semakin berdebar hebat. Rian tidak sadar berkata: “Niken. Kamu?”. Gadis itu terperanjat dan penuh tanya dengan ucapan Rian, “Apa yang Mas katakana?”. Rian pun menjadi salah tingkah: “Maaf. Nggak apa-apa kok?” Benar! Gadis pelayan Resto itu sangat mirip Niken. Bahkan tidak mirip lagi, semua yang ada pada diri Niken ada pada gadis tersebut. Rian pun terhenyak. Ia terus memandangi pelayan Resto dari belakang hingga sang pelayan masuk kembali di salah satu bilik Resto. Rian sangat penasaran karenanya.

*****

Rabu, 5 Juni 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap kisahnya Mas senior. Atau jangan-jangan beneran Niken . hehe. Sukses selalu

05 Jun
Balas

Simpulan diserahkan sepenuhnya pada pembaca Pak Burhani. Hehehe

05 Jun

Ada cerita di KM 375, sangat menarik cerita. Salam kenal salam literasi. Sehat, bahagia, dan sukses selalu.

05 Jun
Balas

Terimakasih apresiasinya pak Mulya. Salam kenal kembali nggih

05 Jun

Terimakasih apresiasinya pak Mulya. Salam kenal kembali nggih

05 Jun

Kembar bukan tuh mereka? Kejer atau ga ni? Hihi... Keren, Pak

05 Jun
Balas

Hehehe ... takut kejarlah daku, kau kujithak Bunda ....

05 Jun

Keren pak...sehat dan sukses selalu

05 Jun
Balas

Terimakasih apresiainya bunda

05 Jun

Terimakasih apresiainya bunda

05 Jun

Terimakasih admin

05 Jun
Balas

Terimakasih admin

05 Jun
Balas

Keren banget, sukses selalu untuk Bapak

05 Jun
Balas

Terimakasih apresiasinya Opa Sunin

05 Jun

Melamun, eits pas di depan mata yang dilamunin. Halu yang menjadi kenyataan? Atau.....

05 Jun
Balas

Hehehe ... terimakasih apresiasinya bunda

05 Jun

Hehehe ... terimakasih apresiasinya bunda

05 Jun

Waduhh...galfok ini

05 Jun
Balas

Hehehe ... terimakasih atas apresiasinya bunda

05 Jun

Hehehe ... terimakasih atas apresiasinya bunda

05 Jun

Kayanya ada kenangan special dengan Niken, sampai2 orang lain dianggapnya Niken

05 Jun
Balas

Hahaha ... benar pak Rochadi. Ternyata Niken Salindri ... penyanyi campur sari ...hahaha

05 Jun

Dunia sempit Pak. Gunung Awu rasa Jepang. Keren

05 Jun
Balas

Gunung Lawu*

05 Jun

Jangan-janagn halu itu, Pak. Saking kangennya. Hehe...

05 Jun
Balas

Hehehe. Bisa jadi bun ....

05 Jun

Jangan sampai "clbk" ya Pak ya....hehe

05 Jun
Balas

CLBK = ciluk ba .... bunda hehehe. Terimakasih atas apresiasinya bun

05 Jun

CLBK = ciluk ba .... bunda hehehe. Terimakasih atas apresiasinya bun

05 Jun

Mantap ceritanya, Pak. Salam sukses selalu!

05 Jun
Balas

Terimakasih atas apresiasinya bunda

05 Jun

Terimakasih atas apresiasinya bunda

05 Jun



search

New Post