Trianto Ibnu Badar at-Taubany

BAGAIMANA MENULIS ITU? Menulis merupakan pekerjaan yang begitu berat, bahkan dapat membuat orang stress, frustasi, dan kolaps. Bagaimana tidak banyak d...

Selengkapnya
Navigasi Web
TOAK TUBAN ATAU ARAK JAWA, MINUMAN BERALKHOHOL

TOAK TUBAN ATAU ARAK JAWA, MINUMAN BERALKHOHOL

Tuak atau Toak atak Arak Jawa dianggap sebagai minuman khas Tuban, sehingga tidak salah jika salah satu julukkan bagi Kota Tuban adalah Kota Tuak. Bahkan keberadaan Tuak Tuban ini diabadikan dalam salah satu tembang Jawa atau langgam atau lagu campur sari dengan judul Toak Tuban.

Mangsa ketiga wiwit lumaku

Musim kemarau sudah mulai tiba

Para-para karya kang pada nderes

Para pekerja (petani) yang sedang menyadap pohon lontar

Aneh pancen aneh mangsa ketiga usume

Aneh memang aneh kemarau musimnya

…………………………………………………………………... ….

Mas … toak enom, mas … legi rasane

Mas … tuak muda, mas … manis rasanya

Mas … toak tuwa, sing mendemi

Mas … tuak tua, yang memabukkan

Pancen nyata toak Tuban wus kaloka

Memang senyatanya tuak Tuban sudah terkenal Dimana-mana

Lagu atau gending atau laras yang biasa dinyanyikan oleh sindir (ledek) tayub tersebut cukup membuktikan bahwa memang Tuak Tuban menjadi minuman khas Tuban. Entah kapan lagu/gending tersebut diciptakan dan siapa penciptanya. Yang jelas saat penulis masih kecil (sebelum usia SD, bahkan bisa jadi sebelum penulis lahir) gending/lagu tersebut sudah tidak asing di telinga penulis.

Tuak dalam Bahasa Indonesia, awalnya dari sebutan kata “noto awak” yang kemudian disebut toak. Tradisi minum tuak, senyatanya tidak selalu identik dengan hal yang negatif seperti bermalas-malasan atau mabuk-mabukan. Sebab, tuak itu dulunya disajikan sebagai minuman khas masyarakat setempat saat berkumpul bersama. Setiap mereka berkumpul, mereka minum tuak itu. Istilahnya bala ngombe. Minum tuak bersama itu lebih mengakrabkan antarmereka.[1]

Di Tuban tuak dibuat dari bahan legen yang dibiarkan beberapa waktu sehingga terjadi fermentasi.[2] Berbeda dengan legen, tuak merupakan minuman tradisional beralkohol yang berasal dari hasil fermentasi cairan legen. Jika diamati secara kasat mata, memang warna dari cairan tuak tidak jauh berbeda dari minuman legen yaitu berwarna keputihan. Tuak dalam Islam termasuk minuman haram karena memiliki kandungan alkohol, bahkan memiliki sifat memabukkan jika diminum berlebihan.[3]

Cara membuat tuak dari legen yaitu melalui proses fermentasi yang bisa dilakukan secara alami dengan cara didiamkan maupun dengan cara menambahkan babakan seperti kulit pohon juwet atau jamblang (Syzygium cumini), pohon imba atau mimba atau pohon sukarno (Azadirachta indica A. Juss), bisa juga pohon jaranan atau jaran (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.).[4] Pohon lain yang bisa digunakan untuk campuran tuak adalah jambu (Psidium guajava L.), dan mengkudu atau pace (Morinda citrifolia). Proses fermentasi alami biasanya terjadi apabila legen disimpan terlalu lama, ditandai dengan munculnya gas ketika botol dibuka dan rasa yang lebih masam dan sedikit pahit. Minuman tuak khas Tuban biasanya disajikan dalam gelas-gelas dari bubungan bambu yang disebut cethak atau centhak yaitu gelas yang terbuat dari ruasan bambu.[5]

Tradisi minum tuak di Tuban

Tuak Tuban semula digunakan minuman bagi para nelayan untuk menghangatkan badan ketika mereka ditengah-tengah lautan yang gelap dengan udara yang amat dingin. Dengan minum tuak mampu untuk mengusir rasa dingan dan memberikan kehangatan sebagaimana umumnya orang barat yang minum-minuman keras untuk penghangat badan.

Selanjutnya minuman tuak Tuban banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan merupakan minuman utama pada acara keluarga atau walimah seperti pernikahan dan/atau sunatan bila sambil tanggapan sindir atau tayub. Pada tanggapan sindir tersebut para beksan (orang yang joget), akan diberikan minum toak sebelum dan sesudah beksan. Ukurannya biasanya 1 (satu) sloki (takaran gelas kecil seperti saat kunjungan acara keadatangan haji dan deberi 1 gelas kecil untuk minum air zam-zam).

Saat ini budaya minum tuak di Tuban masih ada meski jumlahnya relative kecil dan cenderung menurun. Kegiatan minum Tuak itu juga ada yang dilakukan di tepi jalan raya baik dalam warung maupun pedagang kaki lima dengan bersenda gurau dan mengobrol berbagai tema. Sebuah budaya yang sudah berlangsung sejak lama yang cukup.

Menurut Sugeng sejarawan Tuban, bahwa tradisi minum tuak sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, konon cikal bakal sejarah kerajaan Majapahit juga ada kaitannya dengan tradisi minum tuak. Ceritanya, Raden Wijaya, raja pertama Kerajaan Majapahit, berhasil memukul mundur pasukan Tar-Tar berkat minuman tuak itu. Raden Wijaya mengajak seluruh pasukan Tar-Tar yang singgah di Tanah Jawa minum tuak bersama-sama. Tetapi, setelah seluruh prajurit Tar-Tar itu mabuk, pasukan Raden Wijaya menyerang mereka. Hingga akhirnya, pasukan Tar-Tar kembali ke Tiongkok.[6]

Merujuk dari Sejarah tersebut, tradisi minum tuak, diperkirakan sudah ada jauh sebelum berdirinya kerajaan Majapahit pada tahun 1295 Masehi. Tradisi minuman tuak itu masih eksis hingga sekarang di Tuban.

Jum'at, 3 Mei 2024

[1] https://beritabojonegoro.com/read/2509-tuak-sudah-ada-sejak-zaman-majapahit.html

[2] https://www.kompasiana.com/ahmad68391/60068e30d541df693e7f8b82/budaya-minum-tuak-di-tuban-jawa-timur

[3] https://regional.kompas.com/read/2022/03/08/194524478/ini-perbedaan-tuak-dan-legen-dari-warna-rasa-hingga-proses-pembuatan?page=all.

[4]http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/jaranan#:~:text=Jaranan%2FJaran%20(Lannea%20coromandelica%20(,Merr.)

[5] "Budaya Minum Tuak di Tuban, Jawa Timur", https://www.kompasiana.com/ahmad68391/60068e30d541df693e7f8b82/budaya-minum-tuak-di-tuban-jawa-timur

[6] https://beritabojonegoro.com/read/2509-tuak-sudah-ada-sejak-zaman-majapahit.html

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Mas senior. Sing penting Masku nggak ikutan minum... haha.. Sukses selalu

03 May
Balas

Minum juga pak Burhani. Kalo nggak minum habis makan kan tersedak2 .... hahaha

03 May

Mantap ulasannya. Daerah saya adanya ciu, dari pohon tebu. Atau dari air tape. Tapi saya ga pernah nyicipin hihi.... Sukses selalu, Pak

04 May
Balas

InspiratifLengkap dengan sumbernya.. keren...

03 May
Balas

Terimakasih apresiasinya bun

03 May

Terimakasih admin

03 May
Balas

Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak

03 May
Balas

Terimakasih apresiasinya Opa Sunin

03 May

Ternyata tuak itu sudah ada sejak lama

03 May
Balas

Nggih dari sejarah disebutkan dalam Kitab Negara Kertagama ketika Raden Wijaya dkk., menjamu tentara Tar-Tar hingga mabuk bun. Tetapi sebenarnya juga sudah ada sebelumnya di masa Singasari maupun sebelumnya lagi

03 May

Saya pengen legen nya, tapi di Bondowoso g ada yg jual. Pengen tahu rasanya.

03 May
Balas

Monggo jalan2 ke Tuban Bun ... hehehe

03 May

Wah ..ternyata bs bikin mabuk ya pak?

03 May
Balas

Toak di Tuban ada 2 jenis Bun. Tuak Muda disebut juga Legen seger & tidak memabukkan, dan Tuak Tua yang memabukkan karena Legen yang telah mengalami fermentasi sehingga mengandung alkhohol berkadar rendah -20%), sedang (-40), maupun tinggi (> 70%)

03 May

Wah segernya, itu kalau direbus kan jadi gula merah ya Pak

03 May
Balas

Bisa Pak Rochadi. Hanya aja umumnya untuk sadapan tangkai mayang Lontar memag untuk Legen/Toak, sedangkan untuk gula merah biasanya sadapan dari tangkai mayang kelapa.

03 May

Antara Lontar dan Kelapa dalam satu marga palm (palmae). Pak Rochadi jauh lebih tahu karena Biologi ... hehehe

03 May

nah itu yang sering saya minum, Bapak. Tapi saya suka yang fresh. tambahi es...hmm.....

03 May
Balas

Betul Bunda, yang masih Legen (fresh) memang seger dan menyehatkan ginjal. Melancarkan pipis ... hehehe

03 May

Saya pilih legen yang aman. Terima kasih pencerahannya tentang tuak. Salam sukses.

03 May
Balas

Mantap ulasannya.

03 May
Balas

Terimakasih apresiasinya bunda

03 May



search

New Post