Pagi ini ada yang berbeda di depan kantor. Tapi saya belum konsentrasi, karena harus mencari tempat parkir kosong. Kalau ada yang kosong tempat parkir itu tidak boleh dipakai. Ternyata di kanan kiri taman ada beberapa tanaman yang dibongkar, akan diganti dengan tanaman baru. Supaya tidak menganggu proses penananman maka beberapa area parkir harus dikosongkan. Setelah selesai finger print saya melanjutkan perjalanan untuk melaksanakan pembinaan di sebuah sekolah binaan saya. Karena buru-buru saya belum melihat perubahan yang detail di taman parkiran tadi. Selesai pembinaan saya kembali ke kantor karena ada rapat dengan Kepala Bidang GTK. Nah dari beliaulah saya mendapat informasi perubahan taman di parkiran. Ternyata perubahannya luar biasa kami melihat dari lantai dua ruang beliau. Wow amazing sekali. Namanya tanaman hias Asam Londo, nama ilmiahnya Pithecellobium dulce. Di Jawa orang menyebutnya dengan Asam Londo atau Asam Belanda. Dinamakan Asem Londo karena bentuknya mirip Asem Jowo atau Asam Jawa (Tamarindus indica). Asam Jawa dari nama, kemudian buah dan rasanya konsisten asam. Berbeda dengan Asam Londo ini tidak konsisten dengan namanya, tidak ada yang asam dari buahnya. Lalu kenapa dinamakan Asam Londo? Penamaan Asem Londo ini sesuai dengan fisik daging buahnya yang berwarna putih, warna yang zaman dulu bagi orang Jawa (yang berkulit cokelat) identik dengan warna kulit orang Belanda. Kemudian tanaman ini juga unik daunnya kecil-kecil dan warnanya putih bercak-bercak merah muda. Tanaman Asem londo juga banyak digunakan sebagai pohon bonsai. Menurut pencinta bonsai, pohon asem londo ini bagus dijadikan bonsai karena penampilan batangnya yang terkesan tua dan daunnya yang bisa mengecil dengan kompak. Bahkan Bonsai Asem Londo ini bisa dijadikan bonsai dengan nilai seni yang tinggi. Tentu harganya juga semakin mahal. Ada baiknya pecintta tanaman hias untuk mengoleksi jenis tanaman ini.