Tri Eni Widyastuti

Saya Guru Biologi yang sok iseng nulis Entah itu masuk kategori tulisan apa , yang penting nulis . Saya nulis juga bukan karena tuntutan angka kred...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak Perempuan Itu dan Baju Trikotnya

Anak Perempuan Itu dan Baju Trikotnya

Esok puasa Ramadhan akan dimulai, karenanya hari ini semua harus mandi keramas. Anak perempuan itu sudah bersiap dengan seember air rendaman tangkai merang bakar. Ya , dari pagi ibunya sudah mulai membakar tangkai merang. Setelah tangkai merang dibakar kemudian dimasukkan dalam seember air, tunggu beberapa waktu air kemudian disaring dan digunakan untuk keramas. Efek air merang ini berbusa mirip seperti shampoo, saat itu shampoo tidak terbeli oleh keluarga anak perempuan itu.

Puasa Ramadhan berarti libur sekolah, full sebulan penuh. Bikin kemah di depan rumah dengan kain, main masak-masakan dengan teman untuk mengisi waktu sambil menunggu maghrib. Ada satu hal yang disukai anak perempuan itu saat libur puasa tiba. Dia akan menggelar buku-buku bacaan yang dia miliki. Ibunya tahu anak perempuannya suka membaca, karenanya sering dia bawakan buku bacaan dari sekolah ( ibunya seorang guru). Pernah anak perempuan itu sakit typus selama hampir dua bulan. Selama sakit ibunya selalu membawakan buku bacaan. Kadang dia dibelikan buku-buku loakan semacam si Kuncung, Bobo, Kawanku dan juga buku cerita rakyat. Buku-buku ini akan dia gelar di lantai , anak perempuan itu membayangkan dia memiliki perpustakaan. Dia akan memanggil teman-temannya, mereka disuruh meminjam buku dan mengembalikan keesokan harinya.

Sebulan berlalu , hari Raya segera tiba , di meja sudah tertata kue dahlia , kue untir salut gula yang keras banget ,tape ketan dan sirup orson. Anak perempuan itu selalu terlihat bahagia saat hari raya tiba, karena nggak tiap hari toples beling itu terisi kue. Biasanya toples-toples tersebut tersimpan rapi di lemari tanpa isi. Beberapa hari sebelumnya paviliun tempat tinggalnya di labur , di poles dengan oker , semacam bubuk kapur berwarna. Anak perempuan itu lebih senang lagi saat melihat persiapan lebaran di rumah budhenya. Budhenya sibuk menjahit baju baru untuk anak-anaknya, dan juga membuat kue-kue kering beraneka ragam , baunya heemm wangiii... Apalagi saat budhenya menggoreng kacang , harum bawangnya sampai ke paviluin kecil tempat tinggalnya. Tapi anak perempuan itu ingat, dia nggak pernah kebagian atau dikasih kue-kue enak yang tertata di meja tamu budhenya.

Lebaran selain ada kue dan orson juga berarti baju baru. Bagi anak perempuan itu, baju baru adalah suatu kemewahan. Anak perempuan itu melihat ibunya menjahit baju, kainnya tipis seperti saringan warnanya hijau. Waah tak terkira senangnya anak perempuan tersebut. Dia sudah membayangkan berhari raya dengan baju baru. Hari yang ditunggupun tiba, pagi hari anak perempuan itu didandani oleh ibunya. Baju baru warna hijau, tipis seperti saringan. Dengan hati riang anak perempuan itu keluar rumah, berkunjung sungkem ke tetangga. Tapi malang entah kenapa jaitan bagian bawah bajunya dedel alias lepas, dengan sigap ibunya menyematkan peniti di bagian jahitan yang terlepas.

Anak perempuan itu kembali keluar melanjutkan sungkem ke rumah tetangga. Tapi baru sebentar keluar anak perempuan itu pulang sambil menundukkan kepala. Anak perempuan itu diam saja saat ditanya ibunya, dia juga tidak mau keluar lagi. Setelah beberapa hari kemudian baru anak perempuan itu bercerita, kalau dia malu saat berkunjung ke salah satu tetangga. Tetangganya ini seorang ibu pemilik warung makanan , ibu itu mentertawakan baju baru yang dia banggakan. Anak perempuan itu masih ingat betul apa yang dikatakan ibu tersebut, dia bilang :“bada-bada nganggo klambi trikot dipeniteni’ ( lebaran kok pakai baju trikot disemat peniti ). Entah kenapa nada bicara ibu tersebut membuat anak perempuan itu kehilangan kegembiraan di hari pertama lebaran.

Bertahun kemudian, baru anak perempuan itu paham kalau Trikot ( tricot ) adalah sejenis kain furing, kain yang biasa digunakan sebagai pelapis jas atau baju batik. Bahannya tipis seperti saringan, agak elastis, kain ini kadang juga dipakai sebagai bahan pola sablon. Saat ini di pasaran harga kain tricot berkisar antara 16-20rb/meter.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post