Antrean Kerinduan
Tugas 1 Sagusabu daring 1
Wabah covid-19 membawa dampak pada sekolah-sekolah berbasis pesantren yang ada di Sumatera Barat. Tak terkecuali pada pesantren tempat putra sulung saya bersekolah. Setelah 10 hari memberlakukan lokcdown mandiri,akhirnya pertahanan sekolah untuk memulangkan anak kerumah masing-masing runtuh juga. Hal ini dilakukan sekolah agar orangtua tidak lagi risau dengan kondisi anak mereka di asrama. Sebab asrama yang di huni oleh banyak siswa menjadi tempat yang rentan penularan virus corona.
Pemberitahuan penjemputan anak disebar melalui grup WA sekolah. Pihak sekolah mengeluarkan surat yang berisi tentang protokol penjemputan anak. Waktu penjemputan,siapa dan berapa orang yang boleh menjemput serta tempat penjemputan dituliskan secara detail dalam surat tersebut.
Saya dan suami berangkat dari rumah pukul 08.00 pagi. Dengan harapan dapat sampai di sekolah putra kami pukul 10.00 WIB, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk kami. Rasa rindu kepada putra kami membuat perjalanan terasa begitu mengharukan, sebab sudah dua bulan kami tidak bertemu dengannya.
Termasuk saat pemeriksaan di batas kota,saya sempat mengeluarkan air mata ketika ditanya oleh petugas posko tentang tujuan saya ke kota padang. Setelah melakukan pemeriksaan suhu badan akhirnya kamipun dapat melanjutkan perjalanan. Petugas posko penanganan covid-19 menyarankan kepada kami untuk tidak singgah ketempat lain selama berada di kota Padang.
Kami sampai di area sekoah sekitar jam 10.15,terlambat 15 menit dari prediksi awal. Kami diminta melambatkan laju kendaraan dan memperlihatkan kertas bertuliskan nama anak kami. Terdengar suara petugas keamanan sekolah memanggil nama anak kami. Dari kejauhan kami melihat putra kami menuju ke kendaraan. Ia diiringi oleh dua orang guru yang ikut membantu membawakan barang-barangnya. Barang-barang berisi pakaian dan buku pelajaran dibawa pulang,karena akan belajar dari rumah.
Sesuai dengan prosedur penjemputan kami tidak diperkenankan turun. Setelah putra kami naik ke mobil kamipun di arahkan untuk segera meninggalkan lokasi karena masih banyak antrean kendaraan dibelakang kami. Tentunya antrean orangtua yang sudah rindu ingin bertemu dengan putra-putri mereka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantapp bun
Makasih bun...baru belajar bun
Keren
Makasih Pak...tulisan Bapakpun keren