TRI HANDAYANI

GURU SDN SUKAPURA 1 KOTA CIREBON, MENULIS 5 ANTOLOGI KUMCER & ARTIKEL, JUARA 2 LOMBA BEST PRACTISE HUT PGRI TINGKAT KOTA CIREBON,...

Selengkapnya
Navigasi Web
Asa tak bertepi

Asa tak bertepi

# tantangan gurusiana ke-123

# pentigraf ke-123

Asa Yang Tak Bertepi

Embun pagi diluar sana membasahi rumput yang menghijau. Aku duduk termangu , ada rasa malas untuk melaut. Sutini, istriku wanita yang soleha, tak pernah mengeluh hidup susah denganku. Dulu kehidupan kami lebih dari cukup, Aku memiliki sebuah perahu tapi berjalannya waktu perahu hancur dilibas oleh amukan ombak. Saat itu kehidupanku berubah seratus delapan puluh derajat. Untuk memenuhi kehidupan keluargaku , hanya mengandalkan aku dari mencari ikan.Ku lihat istriku sedang mengorek beras yang ada di dalam pedaringan ( pedaringan seperti gentong yang ternuat dari tanah sebagai tempat beras ), isi beraspun di taruh dalam kaleng bekas susu, isinya hanya ada setengah kaleng. Maafkan aku dik, hari ini aku belum ada uang untuk beli beras ,” kataku pada istriku. Tidak apa-apa kang , hari ini kita buat bubur, biar kita bisa cukup untuk ketiga anak kita.

Hatiku menangis, tapi apa daya aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku bergegas menuju pantai. Aku berusaha mencari pekerjaan apapun untuk membeli beras. Aku duduk termenung di bibir pantai. Deburan ombak mengahntam bibir pantai yang dipenuhi pasir. Aku menunggu para nelayan datang. Aku akan jadi kuli panggul, membawa ikan-ikan ke tempat pelelangan ikan. Tiba-tiba aku melihat seonggok tas yang tertutup pasir. Pelan-pelan ta situ aku ambil, aku bersihkan ta situ dan aku penasaran apa yang ada didalam tas hitam itu. Betapa terkejutnya isi tas itu berupa tumpukan uang. Keimananku benar –benar sedang di uji. Tapi aku bertekad aku akan mengembalikan tas itu, aku mencari identitas pemilik tas itu.

Ketika sampai alamat yang di tuju, ternyata tas itu milik saudagar kaya raya. Sebagai rasa trimakasih , aku diberi beras satu karung dan uang satu juta rupiah. Aku bergegas pulang ke rumah, aku memberikan kabar baik pada istriku. Kami berdua menagis bahagia dan yang membuatku terpana , bubur yang dibuat istriku diberikan kepada nenek tua tetanggaku. Aku menangis terharu, aku terharu pada istriku meski susah tetap memberi dan Allah SWT menggantikannya lebih dari yang aku butuhkan. Asa akan selalu bertepi pada setiap insan yang mau berikhtiar dan berdoa.

Salam Literasi

Cirebon , 110620

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post