Menuju Muara Bungo untuk ikut Sagusabu. Malam sudah gelisah tak mampu memejamkan mata. Padahal besok mau perjalanan jauh ke Bungo. Naik motor sendiri. Takut babgun kesiangan. Takut terlambat datang. Membuat senakin sulit terlelap. Duuuh Gusti semiga besok pagi aku bisa tepat waktu.

Jika dinikatkan dengan srtulus hati. Alampun akan merestui. Alhamdulillah bangun tepat Adzan Subuh berkumandang. Mandi, Sholat, dan persiapan berangkat ke Muara Bungo.

Hari masih sedikit kelam. Ku keluarkan sepeda motor kesayanganku. Tak sempa mengelapnya karena aku ingin datang lebih awal. Biar bisa memandang Bunda Wiwik sebagai narasumber Sagusabu. Dan melahap semua ilmu yang akan disampaikan.

Kedinginan akibat embun pagi membuatku sedikit menggigil dan ngilu persendian tulang tulangku. Tepat jam delapan pahi aku sampai di gerbang Amaris Hotel, temoat acara berlangsung. Ternyata sudah banyak yang hadir. Tak apalah dapat tempat duduk belakang. Yabg penting bisa melihat dari kejauhan bunda Wiwik yang anghun drngan balutan busana berwarna hijau segar, sesegar senyumannya yang selalu merekah indah.