Tri Murdaningsih, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kebahagiaan dengan Sesama

Kebahagiaan dengan Sesama

Tagur 365 Hari ke - 30

Kebahagiaan dengan Sesama

Oleh : Tri Murdaningsih, S.Pd

Pagi itu udara begitu sejuk. Embun pagi membasahi dedaunan. Gemercik air telaga mengalir memberikan kehidupan mahkluk di sekitarnya. Binatang-binatang keluar dari persembunyian. Hiruk pikuk binatang mulai melakukan aktivitas. Mereka begitu riang gembira menyambut kehidupan di hari tersebut.

Pada saat itu Kerbau keluar dari kandang dengan hati berbunga-bunga.

“Betapa senangnya aku hari ini,” kata Kerbau dengan penuh kegembiraan.

“Aku harus keluar untuk jalan-jalan, karena pagi ini udaranya sangat sejuk, kata Kerbau kembali.

Saat itu tiba-tiba semut muncul dari semk-semak.

“Hai, selamat pagi Kerbau, kelihatannya engkau begitu gembira hari ini, memangnya ada apa,” tanya semut dengan keponya.

“Hai juga semut, memangnya engkau tidak merasakan kalau hari ini begitu sejuk,” jawab Kerbau.

“Oh ya ya, aku baru merasakan, karena tadi aku masih tertidur,” kata Semut.

“Emangnya kamu semalam habis begadang ya,” kata Kerbau.

“Ya Kerbau, aku semalam tidak bisa tidur karena banyak nyamuk nakal yang mengganggu,” kata Semut.

“Oh seperti itu, ayo sekarangg aku ajak jalan-jalan ke pematang sawah, di sana pemandangannya indah dan kesejukannya terasa,” kata Kerbau.

“Oke lah kalau begitu, tapi tunggu sebentar aku ajak adikku ya, karena di rumah sendirian,” jawab Semut.

Mereka berjalan beriringan karena kedua semut berjalan begitu lambat. Akhirnya si Kerbau menyuruh kedua Semut itu naik ke punggungnya.

“Hai Semut kalau engkau berjalannya seperti itu kapan sampainya, dan udara pagi pun nanti akan segera berubah menjadi udara siang yang begitu panas dan bisa membakar kulit, ayo engkau naik saja ke punggungku,” kata Kerbau.

“Iya baiklah , terima kasih ya Kerbau, karena engkau telah mengijinkan aku dan adikku untuk naik ke punggungmu,” jawab Semut.

Akhirnya mereka sampai di tujuan. Mereka begitu gembira.

“Asyik kita sudah sampai,” kata kedua Semut tersebut dengan riangnya.

Sang adik begitu gembira , karena selama ini tidak pernah keluar. Tubuhnya yang kemarin-kemarin tidak memungkinkan untuk diajak jalan-jalan. Sang kakak begitu terharu sampai menteskan air mata. Dipeluknya adik tersebut.

“Dik, kakak minta maaf kalau selama ini tidak pernah ngajak kamu jalan-jalan,,” kata kakak Semut.

“Iya kak, tidak apa-apa, karena waktu itu tubuhku tidak memungkinkan untuk keluar jalan-jalan,” jawab sang adik.

Si Kerbau mengajak mereka keliling-keliling di pematang sawah. Betapa riangnya kakak beradik semut tersebut. Mereka meloncat-loncat, tersenyum, dan tertawa lepas.

“Hai kalian hati-hati, jangan sampai ada yang menginjakmu,” kata si Kerbau dengan suara yang keras.

Bersambung.......

Batang, 19 Juli 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita anak yang menarik

19 Jul
Balas

Terima kasih bu Risma atas kunjungan dan apresiasinya semoga sehat selalu bersama keluarga tercinta

19 Jul

Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya semoga sehat selalu bersama keluarga tercinta bu Risma

19 Jul

Persahabatan yang mengasyikkan. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Tri Murdaningsih

19 Jul
Balas

Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya semoga sehat selalu bersama keluarga tercinta pak Bambang

20 Jul



search

New Post