Dinukil dari Ar-Risalah. Edisi 93/ Tahun XIII/1440 H/ April 2019 hal 52-54.(KH. Musthafa Hilmy)

Kisah Keluarga Jin dari Thursina (2)

Islam mulai berkembang di Mekah secara tersembunyi. Beberapa orang sudah menyatakan Islam setelah Khadijah, Abu Bakar, Ali, dan beberapa sahabat generasi pertama. Namun, Rasulullah belum berdakwah secara terang-terangan sebelum ada perintah resmi dari Allah SWT.

Maka, datanglah Malaikat Jibril, "Wahai Muhammad, Allah menyampaikan salam kepadamu dan memerintahkan engkau untuk berdakwah agama Islam". Sejak itu, Nabi Muhammad berdakwah secara terang-terangan di tempat terbuka. Ia datang kr Kakbah serta naik ke Bukit Qubais mrngajak semua orang untuk beriman krpada Allah.

Kaum Quraish kaget mendengar ajakan langsung Nabi Muhammad itu. Maka, mereka berhimpunlah di aula Darun Nadwan, tempat mereka rapat membahas sesuatu. Tampak di antara mereka dedengkot Quraisy antara lain Syaibah bin Rabiah, Walid bin al-Haris, Safwan bin Umayyah, Ka'ab bin al-Asyraf, Aswad bin Abi Yaghuts, Shahr bin al-Haris, dan Kinanah bin Rabi'.

"Muhammad mulai mencaci tuhan-tuhan kita memyembah Tuhannya yang tidak kita ketahui bentuknya, "kata seseorang dalam rapat itu.

"Iya betul," kata yang lain. "Muhammad berkata, jangan sembah tuhan-tuhan kalian yang jumlahnya 360 itu dan sembahlah Tuhan yang Maha Esa dan Maha Perkasa. "

Mereka saling pandang untuk mencari jalan keluar, "Muhammad mengajak kita untuk menyembah tuhan yang sama sekali tidak kami kenal. Llu kenapa juga dia mencaci tuhan-tuhan kita, "kata seseorang.

"Mungkin Muhammad butuh harta yang perlu kita siapkan, "kata yang lain. Tapi pendapat ini tidak digubris.

"Mungkin dia penyihir, "kata yang lain, yang juga tak digubris.

Lalu mereka melihat Walid bin al-Haris. "Bagaimana pendapatmu, wahai Walid? " tanya mereka.

"Aku tidak bisa Menjawabny, " kata Walid.

Mereka lalu mencemooh Walid, "Apa kau sudah menjadi pengikut Muhammad? " tanya mereke.

Walid akhirnya marah, "Biarkan aku mencari jalanku dan tunggulah jawabanku selamq tiga hari mendatang".