Tri Murniati

Tri Murniati, saat ini bertempat tinggal di Kudus, dan Lahir di Kota Kudus.Saat ini Penulis mengajar di SMP 2 Mejobo Kudus.Sabusagu memotivasi keinginan tuk sel...

Selengkapnya
Navigasi Web

KEGALAUAN SI MEONG

Kegalauan si Meong

Setelah menikmati libur Idul Qurban , kami mulai melaksanakan aktivitas kembali . Tawa canda seperti hari-hari sebelumnya membuka suasana pagi ini. Berbagai macam cerita muncul mewarnai suasana pagi tadi. Topik cerita pagi ini aneka masakan daging qurban. Dari rendang,empal ,tongseng,sate sampai asem-asem. Duh lezat mendengarnya. Bel berbunyi tanda pelajaran dimulai. Kami melaksanakan tugas rutin menuju kelas masing-masing. Ketika kami berjalan menuju kelas,tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara meongan kucing memelas. Arah suara tersebut berasal dari ruang koperasi sekolah. Mendengar suara tersebut petugas koperasi berlari dan membuka ruangan. Ternyata seekor kucing dua malam terkunci di ruang tersebut ,saat libur sekolah. Dia tiduran di atas tumpukan ribun yang ditaruh petugas dalam kardus kecil. Tempat tersebut dijadikan kasur baginya. Kami mengeluarkan kucing tersebut .Kucingpun berlari ke halaman, terlihat dari wajah kucing tersebut kegelisahan dan kelaparan.

“Wah kucingnya kecapekan takbiran dalam ruang KOPSIS”, seloroh salah satu teman kami. Sang meong pun mengibas-ibaskan ekornya.Dia putar-putar sejenak seperti kebingungan. Penjaga sekolah mengambil meong tersebut lalu membawa ke halaman depan. Melihat tempat sampah sang meong berlari dan mengendus-endus tempat sampah tersebut,lalu mengais sisa makanan yang terdapat di dalamnya.

Masih dengan wajah kebingungan sang meongpun menikmati sisa makanan tersebut. Telintas di wajahnya semburat rasa gelisah dan penyesalan.” Apa dia kecewa tidak mendapat daging ya?,kata Penjaga Sekolah. Kami tertawa mendengar kelakarnya.

Jam istirahat pun berlangsung .Seluruh warga sekolah melaksanakan aktivitas masing-masing. Tiba-tiba Bu Nunung berkata padaku,”Bu ada kucing menangis”. Aku hanya senyum simpul saja.”Ah, jangan bercanda”,kataku. Dia pun menyapa Bu Siti.”Bu... ada rintihan meong”. Bu Siti pun terkejut. Setelah kami dengarkan baik-baik arah rintihan itu memang benar. Kami menuju arah rintihan tersebut . Ternyata suara tersebut berasal dari parkir sepeda motor guru dan karyawan. Si Meong merintih dalam stang motor vario .Kami pun minta tolong beberapa guru dan penjaga sekolah . Berbagai upaya kami lakukan untuk menolong Si Meong. Kebetulan motor tersebut terkunci sehingga kami harus menunggu si pemilik kendaraan. Rasa gelisah semakin membebani melihat Si Meong semakin merintih. Akhirnya pemilik kendaraan datang. Posisi si meong dalam stang kendaraan semakin menjepitnya. Keringat dingin kami pun keluar karena terlalu tegang. Berbagaiupaya kami lakukan untuk bisamengeluarkannya supaya dia tidak terluka. Akhirnya kami bongkar kendaraan tersebut dan keluarlah si Meong.Alhamdulillah ... si Meong terselamatkan.” Betul-betul galau si Meong karena terkunci di KOPSIS dan tidak kebagian daging kemaren”, kata Penjaga Sekolah. Tawa kami pun memecah. Si meong hanya terpana sambil kembali menuju halaman sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post