SERAGAM BARU

            Pepatah Jawa mengatakan “Ajining raga saka busana,” artinya bahwa jika kita ingin dihargai orang lain sebaiknya kita berpenampilan yang menarik. Penampilan menarik bisa dimulai dari pakaian kita. Pakaian yang kita pakai haruslah yang rapi agar indah dipandang. Ukuran baju juga berpengaruh pada penampilan kita. Jika pakaian kita terlalu sempit atau terlalu lebar tentunya membuat kita tidak nyaman memakainya.

            Dalam rangka memperingati HUT Pramuka Kwarcab Kota Terate membelikan seragam baru untuk para pengurusnya. Seragam masih berupa kain yang pembuatannya dilakukan oleh  penjahit yang sudah ditujuk. Kain seragam baru dibelikan dua minggu sebelum pelaksanaan Upacara HUT Pramuka. Untuk mempercepat pengerjaan dipasrahkan kepada beberapa penjahit. Daftar kelompok dan penjahit telah ditentukan. Pengukuranpun mulai dilakukan. Para penjahit yang telah ditunjuk mulai bekerja dengan watu yang sangat terbatas.

            Pelaksanaan Upacara HUT Pramuka kurang satu hari. Semua pesanan seragam sudah selesai dan diantar di Kwarcab. Para pengurus mengambil seragam sesuai nama yang tertulis di seragam. Tak lupa mereka tanda tangan sebagai bukti fisik bahwa mereka sudah mengambil seragam tersebut. Keesokan harinya semua pengurus memakai seragam baru saat pelaksanaan Upacara HUT pramuka. Semua merasa bangga dengan seragam yang baru tersebut. Hanya Kak Ama dan kak Wati yang tidak memakai seragam baru. Usut punya usut ternyata ukuran lingkar badan mereka berdua tertukar, sedang bodinya jauh berbeda. Kak Ama berbadan gendut dan pendek sedang kak Wati tinggi langsing.