Laut Kasih
Laut Kasih
Hari ke - 683
Ternyata malam tetaplah hitam
Walau rembulan kau letak di telapak tangan
Adalah aku menguliti kecewa nan menyusu di hati
Menelisik kepingan-kepingan maaf nan tersuruk
Menekuni arwah rindu di reruntuhan puing mimpi
Rancah hati kau gelimangi dusta
Seringai duka menjadi hidangan di sisa-sisa kehidupan
Tapak hati bergeser kederajat kenestapaan
Sayang, laut kasihku tak pernah kering
Sungguhpun kau timba dengan gayung kemuna`an
Cintaku laksana butiran pasir di pantaimu
(ITC, pasir putih 15122021)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren
Luar biasa bunda
Selalu memesona dan penuh makna Uni. Salam sehat.
Puisi indah menawan penuh makna. Smg sehat dan sukses selalu....
Good. Sll indah puisi .ljnt Bun.
puisi yang sungguh indah dan cadas. diksi sangat memukau. sehat selalu bunda Trisna.
Puisi indah menawan penuh makna. Salam sehat dan sukses