Remah Kenangan
Remah Kenangan
Hari ke - 673
Hujan begitu gemar singgah di bumi cintaku
Aku dan waktu bercumbu dengan dingin
Bekukan detak nadi
Menunggu hingga henti gemetar raga ini
Dalam butir lamunan kau bersimbah dusta
Mengunggah ilustrasi kedukaan
Meretas di hati nan retak
Pilu menjerat kenestapaan
Semenjak pelupuk fajar membawa telaga embun shubuh
Dan awan berkemas membuka aurat langit
Hingga senja bertengger
Aku mendulang airmata
Sayang
Kau akan tetap menjadi remah kenangan
Sampai jasadku hancur
Bersama harum kamboja putih
(ITC, tapian talago biru 05122021)
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu hadir diksi menawan yang kusuka. Sehat dan sukses selalu Pujangga cantik
Aku dsn waktu bercumbu dengan dingin, wow, keren Bu, suka banget. Sukses selalu ya Bu dan salam sayang
Hujan begitu gemar singgah di bumi cintakuAku dan waktu bercumbu dengan dinginBekukan detak nadi.Menunggu hingga henti gemetar raga ini. diksi yang sangat luar biasa indah dan memukau sehat selalu bunda Trisna selamat berlibur