Trisna Sesriyenti

Saya Trisna Sesriyenti atau dikenal dengan Iche Trisna Chaniago seorang ibu dan guru di MTsN 9 Agam. Saya dari Maninjau tepatnya Bayua kabupaten Agam. Su...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rendang Asa di Tungku Pandemi

Rendang Asa di Tungku Pandemi

Rendang Asa di Tungku Pandemi

Hari ke - 680

Lihatlah tuan, negeriku sedang sakit kini

Walau sang surya selalu setia memberi cahaya

Walau sang bayu masih setia meliuk syahdu

Walau sang hujan masih setia membasahi bumi cinta

Bumi mulai lelah merapal cinta membujuk makna

Karena cinta terkadang berubah jadi luka dan duka

Bumi mulai sesak dengan perilaku insan yang terbilang cendikia

Karena cendikia kadang hanya sebagai topeng bagi mereka yang tercela

 

 

Lihatlah tuan, sejatinya sakit negeriku tidak lebih sakit dari penghuninya

Yang selama ini terlalu dimanja sehingga muncul si pongah dan si serakah

Negeriku hanya mencoba memberi sedikit teraphi dengan hadirnya pandemi

Agar lebih bisa sedikit menghargai dan mensyukuri

 

 

Kau tahu tuan, setentang asa yang terlanjur lahir di rahim waktu

Yang telah di sapih semangat menyala dan membara

Untuk sebuah inovasi membumbui rutinitas selama ini

Ku dapatkan dari kegiatan giat literasi bersama rekan Oemar Bakri

Aku terlahir sebagai Oemar Bakri

Memilih menjadi pendar cahaya seekor kunang-kunang 

Tuk menerangi jalan menuju jalan menuju cita-cita peserta disikku

 

 

Kau tahu tuan,  belum genap seumur jagung aku mendapat amunisi baru

Literasi dinamai senjata yang memiliki amunisi semangat dan tekad yang kuat

Di tengah ilalang virus mengepakkan sayap 

Membuat bangku-bangku tak tersentuh peserta didik

Membuat papan tulis tak terjamahi tinta hitam Oemar Bakri

Aku masih merendang asa walau di tungku pandemi

Dunia maya menjembatani ku dengan mereka

Walau semu namun terkesan lebih bermakna 

Kita masih bersua memberi dan menerima

 

 

Kau tahu tuan, Oemar Bakri kini tak lagi sekedar mengayuh sepeda 

Terlebih mengayuh motivasi untuk gemerlapnya cakrawala pendidikan 

Dengan pelangi-pelangi literasi memberi warna indah kepada penerus penjaga negeri

 

 

Rendang asaku terlanjur lezat untuk dihidangkan 

Tidak hanya mengundang selera jiwa-jiwa sekitarku

Tidak lagi sekedar mencicipi dengan netra liarnya

Namun mereka mencoba meracik menu baru untuk asanya

Semua masih setia di dalam kuali literasi

Giatlah literasi, giatlah anak negeri

Pandemi jangan jadi alasan, untuk menuju pendidikan berkesan

(ITC, Maninjau 12122021)

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat berliterasi. Keren puisinya, Bun.

12 Dec
Balas

Tulisan yang menginspirasi bunda. Luar biasa

12 Dec
Balas

Wuih.. keren sekali.. diksi nan kusuka. Sehat dan sukses selalu Pujangga cantik

12 Dec
Balas

Wow, luar biasa banget puisinya Bu. Kereeeeen, sukses selalu ya Bu

12 Dec
Balas

Keren Uni. Diksinya memukau. Salam puisi Uni.

12 Dec
Balas



search

New Post