Tri Sulistini

Guru di SMPN 6 Pamekasan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Raffa's Story (102)
Namakulo.cpm

Raffa's Story (102)

"Apa kamu ingin mengatakan kalau Rafif lebih memilih Muis menjadi ayahnya daripada aku papa kandungnya, begitu, Rin?" nada suara papa meninggi.

"Aku tak mengatakan begitu, Mas. Tapi, kau harus tahu, anak-anak kita tentu kecewa dengan perceraian kita. Kecewa saat tahu papanya lebih memilih sahabat mamanya sendiri. Memilih meninggalkan mereka," jawab mama.

Beberapa kali papa datang menemui kami sejak kepergian Tante Lila, baru kali papa dan mama terlibat pembicaraan lagi. Biasanya, mama memilih menghindar dari percakapan langsung. Memilih di kamar dan membiarkan papa bersama kami sebelum akhirnya pulang.

"Aku kan sudah bilang, aku tak mampu menolak Lila. Dia sakit parah. Hanya akulah yang bisa membantunya. Mewujudkan mimpinya memiliki seorang buah hati sebelum ajal menjemput. Sesuatu yang jelas tak mungkin didapatnya dari Muis," kata papa.

"Bahkan harus dengan cara mengorbankan keluarga. Sudahlah, Mas. Itu masa lalu. Lupakan, saja. Hidup kita sudah berbeda," jawab mama sambil berdiri dari kursi hendak meninggalkan papa.

"Tidak. Kamu salah, Rin. Ini masa depan bagiku. Aku ingin kita kembali bersama. Aku masih sangat mencintaimu. Jika kamu tidak lagi mencintai aku, setidaknya demi anak-anak," kejar papa.

"Maaf, Mas. Lupakan saja. Toh, anak-anak sudah lama terbiasa hidup tanpa kehadiran papanya," tegas mama.

"Bagaimana dengan Muis? Apa kamu menolakku karena Muis, Rin?" desak papa lagi.

"Keputusan apapun yang aku buat saat ini, tidak ada dengan Bang Muis, Mas. Kami tak pernah berkomimetmen apapun," jelas mama dengan tegas

Ditinggalkannya papa sendiri dengan segala ketidakpercayaannya.

Aku kembali ke kasur. Mencoba memejamkan mata. Sekuat tenaga menepis bayang masa lalu, saat semua masih begitu indah dengan papa dan mama yang masih bersama.

#bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post