Tri Wibowo Cahyadien

Assalamualaikum Wr.Wb Memiliki minat dalam bidang sosial studi, politik, kebijakan publik dan sejarah. Penikmat musik Jazz, Indie dan Musik era 60 - 80 an.&nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
Timor Leste, Dilematisme sebuah Keputusan
Pic: Xanana Gusmao Menteri Perencanaan Pembangunan dan Investasi Timor Leste

Timor Leste, Dilematisme sebuah Keputusan

Sejak pelaksanaan referendum dan menghasilkan keputusan untuk memisahkan diri pada tahun 1999, Timor Timur berubah menjadi negara berdaulat dan mengganti namanya menjadi Timor leste. Mengingat kembali perjuangan bangsa Indonesia, saat itu untuk mempersatukan wilayah ini ke dalam kedaulatan Indonesia penuh dengan perjuangan berliku. Akhirnya, pada tahun 1976 wilayah ini resmi menjadi provinsi ke 27 di Indonesia.

Hubungan wilayah ini dengan pemerintahan pusat mengalami pasang surut. Puncaknya adalah pada saat didesaknya pemerintah pusat oleh dunia internasional untuk melaksanakan jajak pendapat/ referendum. Singkatnya, hasil dari referendum itu kelak akan menentukan Timor Timur tetap menjadi bagian atau lepas dari Indonesia. Hasilnya, dapat kita ketahui bersama, Timor Timur lepas dari Indonesia dan menjadi negara berdaulat.

Sebagai negara berdaulat yang baru lahir pada tahun 1999 bukan merupakan hal yang mudah. Penentuan sistem pemerintahan yang digunakan, pengelolaan potensi kekayaan alam, pembentukan angkatan bersenjata hingga penentuan mata uang dalam bertransaksi dan banyak hal lainnya menjadi pekerjaan rumah negara Timor Leste pada saat itu.

Lama tidak terdengar, kini Timor Leste “kembali” ke pangkuan Indonesia. Merebaknya virus Corona di Wuhan, Cina menjadi penyebabnya. Virus yang menyebar berdampak pula pada Timor Leste, karena ada beberapa mahasiswanya yang melakukan studi di wilayah terdampak Virus. Melalui menteri perencanaan pembangunan dan investasi, Xanana Gusmao, Timor Leste meminta bantuan dari pemerintah Indonesia untuk membantu mengevakuasi dan mengkarantina warga negaranya yang berpotensi terkena virus Corona (baca : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200204161605-106-471569/timor-leste-ungkap-alasan-minta-indonesia-bantu-karantina).

Alasannya jelas, Timor Leste yang merupakan negara baru, belum memiliki fasilitas yang mumpuni dalam penanganan kondisi seperti ini. Oleh karena itu, tanpa sungkan pemerintahannya meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Dalam perkembangannya, banyak warga negara Indonesia yang mencibir sikap dari pemerintah Timor Leste. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah alasan sejarah yang terjadi pada tahun 1999.

Indonesia merupakan negara besar, negara yang ringan tangan, negara yang mengedepankan sisi kemanusiaan dalam pelaksanaan hubungan kerjasama. Jika pemerintah mengedepankan sisi kemanusiaan dalam penentuan kebijakan ini, permohonan bantuan Timor Leste bukanlah hal yang sulit. Hal ini berdasar pada sila kedua dengan implementasi nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab. Jika Indonesia pernah diperlakukan tidak adil karena Timor Leste, setidaknya Indonesia memperlakukan hubungan kemanusiaannya secara beradab sebagai bentuk memuliakan manusia itu sendiri. Negara ini besar karena memerdekakan manusia dari penjajahan dan berperan aktif dalam perdamaian dunia di awal kemerdekaannya. Dan semoga semangat ini terus terpelihara oleh penerusnya.

Mengutip sebuah hadits : “Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Pondok Pinang

08.50 AM

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sudah saya follow, jangan lupa follow back ya, salam kenal, salam literasi ya

05 Feb
Balas

Siap, sudah di follback jg, salam literasi kembali.

05 Feb

Keren sdh ada artikelnya..

05 Feb
Balas

Alhamdulillah bu, hehehe. semangat...

05 Feb

Keren artikelnya

05 Feb
Balas

terimakasih bu,, semoga bs jadi bahan bacaan yang menarik.

05 Feb



search

New Post