Triznie kurniawan

Hanya seorang ibu rumah tangga yang berusaha taat kepada kunci syurganya, serta berusaha menjadi abdi negara yang baik dengan melukis kanvas pendidikan di pesis...

Selengkapnya
Navigasi Web
JERIT PENDIDIKAN DARI SEBERANG
Puisi pendidikan Triznie

JERIT PENDIDIKAN DARI SEBERANG

Jerit Pendidikan dari Seberang

Hampir sepuluh tahun lamanya saya menjadi seorang pelukis masa depan bangsa, berbagai jalan berliku dan tantangan menghadapi berbagai macam kanvas pun sudah saya rasakan. Walaupun memang masa kerjaku terbilang cukup masih belia, banyak hal yang sebenarnya ingin saya sampaikan dari lubuk hati yang paling dalam. Keterbatasan diksi dan ketidakmampuan akal mulai melemah...

Fatamorgana pendidikan sepertinya serasi jika saya angkat sebagai judul essay kali ini, mengapa harus fatamorgana? Bukankah pendidikan di indonesia saat ini sudah mulai menunjukkan banyak kemajuan? Bukankah setiap tahun ribuan bahkan jutaan sarjana pendidikan lahir di bumi pertiwi ini? Bukan masalah gelar dan sesuatu yang terlihat oleh mata telanjang, tetapi sesuatu dari hati yang hanya bisa dilihat oleh mata hati dan dipersembahkan dengan hati.

Dengan latar pendidikan yang tidak terlalu wah, saya mulai menjadi pelukis masa depan bangsa ini, awalnya berat sekali ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Apa itu? Harapan saya dari kecil ingin menjadi seorang pendidik yang bisa menjadi inspirasi sekaligus motivator untuk kanvas-kanvas kecil yang siap menjadi lukisan indah masa depan bangsa. Jujur dari hati saya sangat mencintai pekerjaan saya, puji syukur luar biasa ketika saya diterima menjadi ASN di kabupaten asing dan penuh tantangan ini. Tidak butuh waktu lama saya sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Satu hal yang sangat ingin saya sampaikan, bahwa bangsa ini hanya membutuhkan pelukis-pelukis masa depan yang benar-benar menjalankan misi dari hati, bukan hanya dari materi.

Miris sekali ketika menyaksikan tabir kepalsuan di depan mata ini, miris sekali ketika melihat kanvas kehidupan dilukis dengan emosi dengan curahan tidak ikhlas karena tolak ukurnya hanya materi. Sempat saya menangis, bukan hanya sempat tetapi setiap hari renungan masa depan lingkungan kami khususnya akan dibawa kemana jika para pelukis masa depan hanya membutuhkan materi? Jujur ingin menjadi sosok yang bisa memotivasi beliau-beliau yang sudah serba ada dengan segala kemanjaan yang diberikan oleh negeri untuk dinikmati. Ingin sekali menjadi inspirasi agar semangat melukis negeri ini jujur dari hati bukan hanya mengharap materi. Ketika kita tahu kanvas sudah tercoret oleh tangan sang pelukis, untuk menghapus dan melukis lagi sulit sekali.

Dalam hati ini sering menanyakan hal yang mungkin terkesan alay, mungkin saya hanya akan dianggap sebagai seorang guru yang hanya sekedar ingin cari muka, tetapi hal itu sudah tidak menjadi hal penting yang saya prioritaskan. Satu hal dalam hati yang ingin saya ungkap, kami di sini khususnya di pesisir ini, kami butuh inspirasi, kami butuh siraman hati agar kami mendidik dan melukis negeri ini tidak hanya karena materi, agaknya susah mengendalikan emosi agar kami disini menjadi seorang guru yang penuh inspirasi dan dicintai. Bagaimana mungkin kami ingin dicintai dan menjadi inspirasi jika mengajar saja hanya materi dan materi yang ada di hati.

Untuk menutup tulisan ini, terdengar ironis sekali ketika hasil dan jerih payah yang kami persembahkan dari hati, hanya dipandang sebelah mata tanpa apresiasi. Sepertinya masih banyak yang ingin saya tulis tetapi, apalah daya tangan ini harus terhenti agar menjadi inspirasi pagi di pesisir pantai ini.

Semoga dengan bertambahnya usia Pendidikan di negeri ini, kita sebagai pencetak generasi emas. Bisa menjadi sosok teladan yang tidak hanya pandai berucap tetapi juga meninggalkan jejak bijak di benak mereka. Generasi emas pada masanya.

Salam dari pesisir pantai selatan pulau madura, di ujung bulan ketiga tahun 2019.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post