Triznie kurniawan

Hanya seorang ibu rumah tangga yang berusaha taat kepada kunci syurganya, serta berusaha menjadi abdi negara yang baik dengan melukis kanvas pendidikan di pesis...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERPEN: Jogjamu Jogjaku Juga (Bagian 2)

CERPEN: Jogjamu Jogjaku Juga (Bagian 2)

Jogjamu Jogjaku Juga

Hawa dingin menyelimuti tubuh mungil dengan rona pipi kemerahan bak tomat yang siap di sambal. Kaliurang, subuh ini terasa lebih dingin dari biasanya. Rania pergi ke lantai bawah sempoyongan mengingat semalaman bekerja didepan laptop kesayangan menyelesaikan tugas kuliah yang tak kunjung kelar. Setelah pulang dari tugas lapangan larut, dia gak sempat istirahat.

“ Nia? Kok pucat? Begadang lagi pasti...” gerutu Udin sambil memandangi wajah Nia yang memang pucat pasi kayak orang belum tidur semalaman. “ hem... e.., pusing” jawab nia singkat tanpa menoleh sedikitpun.

“ Makanya kalo tugas numpuk itu gak usah kelayapan kemana – mana, apalagi sampai larut, kayak waktu udah milik pribadi aja...” Udin lanjut mengomeli Nia dengan menatap terus ke arah Nia yang mengambil air dari kulkas tua itu. “ kelayapan gimana maksudnya Din? Aku itu pulang malem soale gak ada yang jemput, udah sore waktu itu gak ada becak lewat apalagi orang mau bonceng,,, blasss gak ada orang. Kamu tau aku bisa nyampek rumah slamet dan utuh dengan cara seperti apa??? Apa kamu tanya dulu ke aku sebelum mulutmu itu ceramah pagi pagi?” Nia membalas omelan Udin dengan tatapan penuh kekecawaan dan kesal.

“ Maaf... aku waktu itu harus ikut kajian di masjid sama squad, udah janjian dari sebulan lalu gak bisa di kompromi lagi apalagi aku ketua panitianya Nia, maaf ya... kamunya mendadak yang minta jemput ” jawab Udin menunduk menyesali ucapannya sebelumnya.

“ Intinya Din?” tanya Nia seraya mengernyitkan dahi. “ Aku yang salah, kamu benar Nia maafin aku yang gak selalu ada buat kamu, waktu kamu butuh bantuan” pinta udin sedikit merajuk.

Sudah dua hari ini Udin sibuk menjadi ketua badan dakwah di kampusnya, Nia lagi sibuk tugas lapangan di luar kampus, jadi kegiatan mereka berbeda arah yang membuat konflik masalah angkutan pulang menjadi topik utama mereka tiap pagi. Nia memang selalu larut malam nyampek rumah, dan Udin gak sempat menanyakan ada apa bagaimana dia pulang dengan selamat seperti biasanya. Hal itu yang membuat hati Nia sesak. Udin dan Nia adalah sepasang pasangan muda yang tinggal bersama, Nia tinggal di rumah Udin bersama orang tua dan keluarga Udin yang lain. Mereka berdua sudah dijodohkan tetapi belum ijab kabul, masih dalam masa khitbah.

“ Aku pulang dari Kaliurang jalan kaki, untung ketemu orang jualan krupuk ada yang nemenin aku jalan sampek jalan raya. Padahal sebelumnya aku udah bilang di sini daerahnya rawan, banyak preman berkeliaran kadang sinyal juga sering timbul tenggelam. Kamu tau? Aku jalan sambil nangis,,, udah gitu sendal kesayangan putus, nyeker aku DIN.... huuuu..... “ Nia duduk di depan Udin seraya menutup mukanya dan tersedu – sedu. Udin kaget mendengar cerita perempuan mungil di depannya, Udin bergeser duduk di sebelah Nia sambil berusaha memegang tangannya, tetapi seolah enggan Nia menguatkan tangannya menutup wajahnya yang sudah banjir dengan air mata.

Sepertinya suasana begitu mencekam, seolah mereka berdua tak pernah saling kenal. Tiba – tiba terdengar suara benda jatuh di atas. “GUBRAKKK... “ .

Seolah waktu berhenti berlalu, mereka saling menatap untuk beberapa detik sebelum lomba lari ke ruangan atas dimana laptop kesayangan Nia sudah berserakan hancur berkeping – keping di lantai kamar.

“ Astaghfiruloh,,, hal adziim. Udiiiiiiin,,,, ??????!!!!!” suara Nia terdengar semakiiin berat, dan tiba – tiba tubuhnya terhempas ke lantai sebelum tangan udin sempat menyelamatkan.

“ Nia,,, nia,,, what happen with you honey???” panggil Udin seraya menggendong Nia menuju pembaringan.

Terdengar suara langkah kaki dari lantai bawah menuju ruang dimana udin sudah pucat dan panik membuat Nia siuman. Kakinya gemetar, jantungnya seolah mau berhenti berdetak, hatinya teriris – iris mengingat wajah nia berderai air mata di lantai bawah. Ibu dan adik udin memasuki kamar dengan wajah penuh tanya.

“Din,,, ono opo to le? Gek piye Nia kok semaput kuwi? Mbok apak ke Nia le?” tanya Ibu paruh baya itu dengan suara lirih namun tegas seolah sangat khawatir dengan keadaan calon pendamping hidup anaknya. Udin tidak bergeming, seolah tak ada seorangpun yang bertanya. Dia mondar mandir ambil air, minyak kayu putih, dan segala sesuatu yang bisa membuat kekasih hatinya siuman. Entah kemana pikirannya sampai kehadiran ibu dan adiknya seakan gak pernah ada di ruangan itu.

Suasana hening kembali menyelimuti ruangan,,,

Udin tersadar akan sesuatu yang terjadi, ibunya bergegas mengambil hp dan menelpon dokter yang biasa menangani kesehatan keluarga Udin sejak dulu. Tak lama waktu berselang, dokterpun sudah datang dan memeriksa keadaan perempuan kecil yang terbaring di pembaringan itu.

Di sudut ruangan tampak udin komat – kamit melantunkan bacaan untuk kesembuhan calon istrinya. Di samping ranjang tersebut ibu udin menggenggam tangan calon menantunya seraya berdoa dan berkaca – kaca dan penuh tanya dalam hatiinya. Sesekali menatap wajah anaknya di sudut ruangan dan kembali menatap wajah calon menantunya. Sekitar 10 menit dokter tidak berkata apa –apa.

“ rujuk segera ke rumah sakit di kota, sy telpon ambulan dulu ibu “ kata dokter tenang. Udin mendekati dokter dan bertanya “ Gimana dokter? Separah itukah sampai harus ke rumah sakit?” . “ Iya mas, nanti saya jelaskan diperjalanan ke rumah sakit, tenangkan diri dulu dan siapkan kebutuhan sebelum ambulan datang!” jawab dokter menguatkan Udin yang sedari tadi tidak bisa menahan air matanya telah menetes.

Hasil mendengarkan sebuha kisah sahabat😉

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jogja istimewa. OK Bun

23 May
Balas

Alhamdulillah Sangaaat istimewa bapak....

23 May
Balas



search

New Post