eruntuk generasi penerus bangsa, generasi prestasi, generasi emas, generasi penyambung zaman millenial yang sangat cemerlang dimasanya. 😍

Menulis dan membaca merupakan sebuah bagian yang tak dapat dipisahkan. Andai diibaratkan dengan sebuah tanaman, saya lebih senang mengibaratkan menulis dan membaca bagaikan pohon dengan daunnya. Ketika pohon tumbuh menjulang tinggi menantang langit, ada daun-daun hijau nan rimbun yang dg ikhlas menyumbangkan oksigennya. Demi mendinginkan amarah ke AKU an pohon yang terkadang lupa bahwa dia sangat butuh daun.

Seperti itu pula ibarat menulis, menulis saja tanpa banyak baca, juga kurang seimbang pada akhirnya. Karena memang benar, jika ada yg mengungkapkan bahwa tulisan seseorang dapat terlihat seberapa banyak buku yang telah dibaca oleh penulisnya. Seperti saya, seorang ibu rumah tangga yg juga sebagai pelayan negara. Saya yang terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan di sekolah tempat saya melukis masa depan di kanvas kepolosan siswa saya. Dengan berbagai kesibukan di rumah dan sebagainya, seolah malu saya menjelaskan bahwa saya baru dapat belajar menulis dengan serius di usia yang sudah terlanjur sibuk ini. Gurat penyesalan tiba-tiba datang menghantui saya, mengapa tidak dari saya masih belia saya serius dan menyisakan sejarah untuk cerita anak didik dan anak kandung saya. Mengapa masa muda dahulu saya hanya gemar membaca dan belum bisa menulis. Mengapa masa muda itu lebih banyak lupa jika ada hal yang luar biasa yang dapat kita lakukan dengan menulis dan membaca.

Alhamdulillah luar biasa dapat bergabung dengan Kelas Menulis Alineaku yang menjadi penyulut api semangat dalam dada. Bersama kumpulan orang-orang luar biasa dalam komunitas penukis untuk Indonesia bermartabat yang di singkat KALIMAT, saya sangat bersyukur dapat kembali mulai belajar menulis tanpa malu dan berpikir akan batas usia, waktu, tempat dan tenaga. Alhamdulillah Mari generasi hebatAyo bangkitkan semangat literasi Menjadi generasi penerus bangsa yang berjiwa kuat dan berani.Menjadi generasi pengukir sejarah dengan karya tulis.Karena apalagi yang dengan mudah dapat kita sumbangkan untuk negeri untuk para penggemar tulis dan baca selain sebuah karya?

Kalau bukan sekarang kapan lagi?Jika bukan kita siapa lagi?

Triznie Kurniawan13-05-2019Dari sebuah pesisir sembari menunggu bedug manghrib