Tulada Budi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMAHAMI ORANG, LISTENING BRO!

MEMAHAMI ORANG, LISTENING BRO!

Ketika ada keinginan untuk lanjut studi pascasarjana. Kucoba searching di internet. Adakah tawaran program beasiswa dari kementerian pendidikan dan kebudayaan? Atau dari lembaga-lembaga NGO asing maupun dalam negeri. Tanya sana tanya sini. Tanya teman-teman yang pernah sukses meraih beasiswa. Ternyata mereka antusias emmberi semangat untuk segera mengejar. Alhamdulillah, datang informasi dari kepala sekolah tempatku mengajar bahwa dari kementerian ada tawaran beasiswa.

Setelah membaca informasi yang diberikan, satu syarat yang menginginkan beasiswa unggulan harus memenuhi beberapa persyaratan. Satu yang dipersyaratkan adalah toefl dengan capaian level angka 500. Waw... luar biasa. Masalahnya pernah mencoba toefl sekali Cuma dapat 400. Padahal sudah diajar Bahasa Inggris dari SMP sampai S1. Dengan keinginan yang menggebu-gebu memulailah saya mencoba. Browsing sana browsing sini, seabreg info berseliweran. Baik yang berbahasa Indonesia ataupun yang berbahasa Inggris. Tak sedikit lembaga-lembaga kursus singkat cepat akurat menawarkan fasilitas yang okey dan capaian yang menggiurkan. Bagaimanapun belajar harus segera dimulai. Mulai darimana? Belajar structure kah? Atau listening kah?

Pernah mencoba ikut program off line dengan membeli buku dan DVD dengan harga tertentu. Sebenarnya program yang diajarkan sangat menarik dan memang menantang untuk bisa menaklukkan toefl. Mencoba menekuni dengan mendengar dan mempraktekkan lumayan juga trik-triknya. Ada yang menarik ketika coba-coba buka youtube tentang learning English. Para native speaker selalu menyarakan agar banyak mendengar atau listening untuk bisa menguasai bahasa asing.

Listening adalah belajar bahasa secara alami. Logika seperti bayi kecil yang belajar bahasa bersama ibu dan lingkungannya. Sebelum bisa bicara ternyata mereka banyak mendengar, baru sedikit demi sedikit mencoba menirukan apa yang telah mereka didengar. Ternyata memang benar. Dengan mencoba mengikuti program-program listening kemampuan memahami bahasa Inggris lumayan bertambah.

Listening mensyaratkan untuk dilakukan berulang-ulang setiap hari. Benar adanya banyak mendengar mampu meningkatkan kemampuan memahami apa yang disampaikan oleh penutur asli. Dengan kesabaran dan ketekunan melakukan listening, saya yakin saya akan bisa memahami percakapan bahasa asing. Dengan banyak mendengar, kemampuan memahami teks juga semakin meningkat.

Tetapi sesungguhnya listening tidak hanya untuk memahami bahasa asing. Dalam kehidupan bermasyarakat, prinsip listening juga sangat mujarab untuk memahami kemauan orang yang sangat beragam. Dengan banyak mendengar terlebih dahulu, maksud dan keinginan bahkan kepribadian bisa ditaklukkan. Bahwasanya orang lain selalu maunya dipahami, dimengerti dan diperlakukan dengan baik. Artinya memang saya harus banyak mendengar, melihat, dan bersabar mendapat perlakuan yang sesekali mungkin tidak diinginkan. Tidak semestinya kita harus selalu yang dihormati, diutamakan. Terkadang diantara kita ada yang kurang bersabar beradaptasi dan mencoba menyerap apa yang menjadi keinginan orang lain.

Dalam dunia digital jaman now, whatshap, instagram, BBM dan lain sebagainya selalu memancing seseorang untuk mudah segera memberi komentar, menanggapi bahkan kadang dengan emosional. Dari sinilah terjadi banyak konflik. Konflik antar personal atau bahkan antar lembaga atau kelompok. Yang lucu kadang satu group pun bisa terjadi perseteruan hingga merenggang persahabatan.

Dalam komunikasi dengan sesama kolega termasuk dengan sesama guru. Guru juga manusia. Mereka juga memiliki rasa seperti manusia pada umumnya. Ketika kita bisa saling memahami dengan banyak mendengar. Yuk dengar hati orang.

Budiono, SDN Wonosari I Gunungkidul Yogyakarta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sayangnya sekarang beasiswa S2 udah berhenti ya,pak.

05 Dec
Balas

tidak, masih bu, ikut aja unggulan, coba tahun depan

05 Dec
Balas



search

New Post