Tulus Wijaya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ujian Nasional Dihapus, Apakah Keputusan Bijak?

Rencananya Ujian Nasional akan ditiadakan atau dihapus mulai tahun 2021, artinya Ujian Nasional tahun 2020 ini adalah Ujian Nasional yang terakhir. Namun tahun ini, Ujian Nasional jenjang SD, SMP dan SMA sederajat ditiadakan. Bagaimana dengan SMK? Untuk jenjang SMK baru Minggu kemarin selesai diselenggarakan. Upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19) adalah alasan Ujian Nasional 2020 ini ditiadakan. Beda pendapat atau pro kontra atas keputusan ini pasti ada, kalau Ujian Nasional sekarang tidak ada, terus bagaimana mengukur capaian kompetensi pembelajaran secara Nasional? Terus bagaimana dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ke jenjang pendidikan selanjutnya? Itu sebagian pertanyaan yang muncul di benak para pemerhati pendidikan dan juga sebagian besar orang tua yang anaknya sekarang ada di jenjang akhir sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Dengan pertimbangan perkembangan penularan virus corona di dunia dan di Indonesia, anggota komisi X DPR bersama menteri pendidikan kemarin malam sepakat meniadakan Ujian Nasional tahun 2020. Ini adalah bentuk upaya pemerintah dalam pencegahan penularan virus corona (Covid-19), yaitu dengan penerapan social distancing di kalangan pelajar dan di dunia pendidikan. Upaya sebelumnya sudah dilakukan dengan "merumahkan" para pelajar selama 14 hari sejak Minggu ke-2 Maret kemarin. Para pelajar "dipaksa" belajar dari rumah, untuk mengurangi penularan virus corona. Bukan hanya pelajar, guru juga harus menerapkan social distancing, dengan melakukan pembelajaran daring dari rumah, karena bekerja dari rumah adalah salah satu upaya mengurangi penularan virus ini. Setelah hampir dua Minggu belajar di rumah, bagaimana hasil pembelajarannya? Hmm.... belum sempat dievaluasi pembelajaran daring oleh guru kepada siswanya, sudah ada keputusan mengejutkan dari pak menteri terkait Ujian Nasional. Yang jelas pembelajaran online atau daring atau pembelajaran jarak jauh tidak akan seefektif ketika pembelajaran dilakukan langsung di kelas atau di laboratorium bersama guru dan siswa. Namun sekali lagi ini harus dimaklumi, ini adalah kondisi darurat demi kesehatan dan keselamatan bersama di tengah wabah ini.

Keputusan pemerintah untuk meniadakan Ujian Nasional tahun ini, adalah keputusan yang berani dan keputusan yang bijak, di tengah kondisi dunia dan bangsa saat ini. Kenapa saya bilang berani, yang pertama, pelaksanaan Ujian Nasional sudah kurang hitungan hari, bahkan salah satu jenjang pendidikan (SMK) sudah melaksanakan Ujian ini, dan saat perjalanan hampir di titik Finis pemerintah mengambil keputusan ditengah merebaknya wabah untuk meniadakan Ujian Nasional. Yang kedua, Ujian Nasional tahun 2020 ini sudah dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, oleh sekolah, oleh siswa dan juga oleh orang tua. Persiapan itu tentunya sudah mengeluarkan "modal" materiil dan non materiil yang tidak kecil, bahkan sangat besar yang sulit dihitung jumlahnya. Dan ketika semua persiapan itu "siap" digunakan, pemerintah ditengah wabah corona ini dengan berani memutuskan meniadakan Ujian Nasional, sekali lagi keputusan ini diambil karena kondisi darurat, demi keselamatan bangsa Indonesia tercinta.

Keputusan pemerintah sudah ditetapkan, keputusan ini adalah bentuk langkah kongkrit dibidang pendidikan dalam upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19). Kita semua pasti berharap wabah ini segera berakhir. Keberhasilan keputusan merumahkan para pelajar dan guru, dan keputusan meniadakan Ujian Nasional demi menekan angka penularan virus corona ini, keberhasilan ada ditangan kita bersama. Bagaimana caranya agar kebijakan ini efektif menekan penularan virus corona? Seperti yang kita ketahui, bahwa keputusan peniadaan Ujian Nasional adalah untuk menerapkan pemerintah terkait  social distancing, stay at home dan work from home di dunia pendidikan. Penerapan ini akan berhasil jika kita semua disiplin untuk menjalankan himbauan pemerintah tersebut. Jika kita masih keluyuran, kumpul-kumpul ditempat umum dan masih menghadiri keramaian, maka keputusan ini akan tidak akan ada artinya untuk menekan laju penularan virus corona. Keputusan ini juga harus dikawal oleh pemerintah daerah dan sekolah, jangan sampai keputusan di daerah bertolak belakang dengan keputusan pemerintah pusat. Sebagai contoh pemerintah daerah atau sekolah masih "ngeyel" untuk menyelenggarakan ujian sekolah, dengan menghadirkan dan "mengumpulkan" siswa dengan pertimbangan soal ujian sekolah sudah dianggarkan atau soal sudah terlanjur di cetak oleh pihak ketiga melalui dana APBD atau alasan lainnya. 

Kita harus bersatu untuk melawan penyebaran virus corona (Covid-19) ini. Keputusan peniadaan Ujian Nasional tahun 2020 oleh pemerintah harus kita dukung. Mari mulai dari diri kita untuk tetap tenang, tetap waspada terhadap penularan virus ini. Kita harus bersatu dan patuh himbauan pemerintah, kita disiplin menerapkan pola hidup sehat, menerapkan kebijakan social distancing, stay at home dan work from home. Sebagai pelajar yang tahun ini tidak ada Ujian Nasional pasti ada hikmahnya dibalik itu semua. Masalah PPDB yang akan kita lalui sudah ada aturan tentang zonasi, prestasi akademik dan non akademik, dan bukan hanya nilai Ujian Nasional. Tetap fokus belajar dari rumah bersama Bapak Ibu guru yang memberikan pembelajaran daring atau menggunakan media pembelajaran online yang tersedia. untuk Bapak Ibu orang tua wali murid mari kita awasi bersama anak-anak kita untuk tetap belajar dari rumah dan sementara melarang mereka untuk keluar rumah selama wabah ini berlangsung, untuk bapak ibu guru dan untuk sekolah mari kita pikirkan bersama bagaimana pembelajaran dan evaluasi daring atau online agar lebih efektif untuk anak didik kita di tengah kondisi darurat seperti ini. Semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua diselamatkan dari wabah ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga kita semua diselamatkan dari corona dan semua siswa-siswi tetap mempeeoleh ilmu yg bermanfaat

24 Mar
Balas

Aamiin, terimakasih!

24 Mar

Mantap..saya dukung..Namun ternyata sebagian masyarakat kita ada yang belum paham. Tari ssya ngobrol dengan tukang sayur keliling, dia bilang bahwa dis ditertawakan di pasar ketika pakai masker. Dibilang "ketakutan corona ya"Ada juga tukang pijet bayiku, saya tanyakan apa itu corona Mbah, dia bilang, tak tahulah, katanya tv corona itu penyakit di Jakarta...Terus bagaimana menyadarkan mereka untuk isolasi...

24 Mar
Balas

Terimakasih bu

04 Jul



search

New Post