Turino Kuswara

Turino Kuswara. Lahir di Desa Tinombo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, tanggal 22 Juli 1975. Riwayat Pendidikan yang per...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA KAMI PERNAH BERSEMI  (Bag. 35)

CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag. 35)

Hubungan Semakin Memburuk (2)

Kini Mona telah kembali ke rumahnya. Sesungguhnya Mona masih memiliki rasa iba setelah melihat Bobi dimarahi seperti anak kecil oleh orang tuanya. Ia pun memutuskan untuk ikut pulang bersama Bobi. Namun tentu saja Mona melakukannya bukan untuk Bobi, tetapi untuk kedua mertuanya. Walaupun Mona merasa iba melihat Bobi dimarahi seperti anak kecil itu bukan berarti membuat hatinya luluh. Ia tidak akan pernah kembali ke rumahnya jika bukan karena kedua orang tua Bobi yang telah datang jauh-jauh menjenguk cucunya itu.

Sudah hamipr seminggu setelah Mona kembali ke rumahnya, namun hubungannya dengan Bobi belum benar-benar membaik. Mona merasa jika Bobi masih menyembunyikan sesuatu hal yang besar. Ia pun memilih diam. Ia tidak ingin mencari tahu lebih jauh. Baginya semua akan terbuka dengan sendirinya. Jika Bobi masih merahasiakan sesuatu padanya itu akan ketahuan juga pada saatnya.

Walaupun hubungan Mona dan Bobi belum benar-benar kembali seperti sediakala, namun Mona masih berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Ia harus bangun pagi untuk menyiapkan segala kebutuhan keluarganya, menyiapkan sarapan dan juga mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan suami dan anaknya.

Hari ini Mona berencana mengantarkan Gina ke sekolah. Untunglah selama Gina di rumah neneknya sekolah juga dalam suasana liburan. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan tersebut.

Setelah Bobi berangkat ke kantornya, Mona juga bersiap-siap mengantar Gina ke sekolah. Biasanya Gina pergi sendiri ke sekolahnya. Tapi kali ini Mona ingin mengantarnya. Ia berharap dapat melihat Dimas setelah peristiwa meninggalnya Meri beberapa hari yang lalu. Apakah Dimas sudah kembali masuk sekolah?

Bel tanda masuk sekolah akhirnya dibunyikan. Anak-anak diminta berbaris di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara bendera. Ini upacara pertama mereka setelah libur selama dua minggu.

Di kejauhan tampak seorang pria dengan setelan dinasnya. Ia sedang bersiap menuju ke tempat Pembina upacara. Itu adalah Dimas. Dia tampak kehilangan semangat. Mona tahu jika Dimas hadir hanya karena tuntutan profesi dan tanggungjawabnya sebagai kepala sekolah.

Suara Dimas terdengar sedikit serak ketika menyampaikan beberapa pesan kepada siswa-siswinya. Mona merasa kasihan melihatnya. Ia sangat ingin mendekati Dimas setelah upacara selesai. Namun ia ragu melakukannya. Ia tidak ingin orang-orang melihatnya yang seakan dekat dengan sang kepala sekolah. Ia ingin menunggu kesempatan yang tepat untuk bertemu Dimas.

Ketika upacara selesai Dimas berjalan ke arah warung. Di sana ada Mona yang sedang berbicara dengan Lia, pengelola warung tersebut.

“Assalamu alaikum” Dimas masuk ke warung

“Waalaikum salam, silakan masuk, Pak”

“Silakan duduk Pak. Saya turut berduka cita atas meninggalnya istri Bapak” Jawab Lia sambil memberikan kursi pada Dimas.”

Dimas terkejut melihat Mona. Ia sedikit salah tingkah, namun segera menyadari bahwa ia harus bertingkah normal.

MonHubungan Semakin Memburuk (2)

Kini Mona telah kembali ke rumahnya. Sesungguhnya Mona masih memiliki rasa iba setelah melihat Bobi dimarahi seperti anak kecil oleh orang tuanya. Ia pun memutuskan untuk ikut pulang bersama Bobi. Namun tentu saja Mona melakukannya bukan untuk Bobi, tetapi untuk kedua mertuanya. Walaupun Mona merasa iba melihat Bobi dimarahi seperti anak kecil itu bukan berarti membuat hatinya luluh. Ia tidak akan pernah kembali ke rumahnya jika bukan karena kedua orang tua Bobi yang telah datang jauh-jauh menjenguk cucunya itu.

Sudah hamipr seminggu setelah Mona kembali ke rumahnya, namun hubungannya dengan Bobi belum benar-benar membaik. Mona merasa jika Bobi masih menyembunyikan sesuatu hal yang besar. Ia pun memilih diam. Ia tidak ingin mencari tahu lebih jauh. Baginya semua akan terbuka dengan sendirinya. Jika Bobi masih merahasiakan sesuatu padanya itu akan ketahuan juga pada saatnya.

Walaupun hubungan Mona dan Bobi belum benar-benar kembali seperti sediakala, namun Mona masih berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Ia harus bangun pagi untuk menyiapkan segala kebutuhan keluarganya, menyiapkan sarapan dan juga mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan suami dan anaknya.

Hari ini Mona berencana mengantarkan Gina ke sekolah. Untunglah selama Gina di rumah neneknya sekolah juga dalam suasana liburan. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan tersebut.

Setelah Bobi berangkat ke kantornya, Mona juga bersiap-siap mengantar Gina ke sekolah. Biasanya Gina pergi sendiri ke sekolahnya. Tapi kali ini Mona ingin mengantarnya. Ia berharap dapat melihat Dimas setelah peristiwa meninggalnya Meri beberapa hari yang lalu. Apakah Dimas sudah kembali masuk sekolah?

Bel tanda masuk sekolah akhirnya dibunyikan. Anak-anak diminta berbaris di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara bendera. Ini upacara pertama mereka setelah libur selama dua minggu.

Di kejauhan tampak seorang pria dengan setelan dinasnya. Ia sedang bersiap menuju ke tempat Pembina upacara. Itu adalah Dimas. Dia tampak kehilangan semangat. Mona tahu jika Dimas hadir hanya karena tuntutan profesi dan tanggungjawabnya sebagai kepala sekolah.

Suara Dimas terdengar sedikit serak ketika menyampaikan beberapa pesan kepada siswa-siswinya. Mona merasa kasihan melihatnya. Ia sangat ingin mendekati Dimas setelah upacara selesai. Namun ia ragu melakukannya. Ia tidak ingin orang-orang melihatnya yang seakan dekat dengan sang kepala sekolah. Ia ingin menunggu kesempatan yang tepat untuk bertemu Dimas.

Ketika upacara selesai Dimas berjalan ke arah warung. Di sana ada Mona yang sedang berbicara dengan Lia, pengelola warung tersebut.

“Assalamu alaikum” Dimas masuk ke warung

“Waalaikum salam, silakan masuk, Pak”

“Silakan duduk Pak. Saya turut berduka cita atas meninggalnya istri Bapak” Jawab Lia sambil memberikan kursi pada Dimas.”

Dimas terkejut melihat Mona. Ia sedikit salah tingkah, namun segera menyadari bahwa ia harus bertingkah normal.

Mona pun sedikit tersipu melihat Dimas yang salah tingkah tepat di hadapannya. Sesungging senyum yang terlihat manis tampak terlihat dari wajah polos Mona.

“Bu, tolong dua piring nasi kuningnya”.

Mona dan Lia tampak terkejut dan heran.

“Yang memesan nasi kuning kan hanya Pak Dimas, koq pesannya dua porsi?” Tanya Lia.

Perasaan Mona bergetar. Ia tahu bahwa Dimas memesan yang satunya lagi untuknya.

“Yang sepiring untuk Ibu ini.” Jawab Dimas pura-pura tidak mengetahui nama Mona.

“Ih, Bapak. Aku tidak ingin makan.” Jawab Mona malu-malu.

Mona benar-benar salah tingkah. Ia tidak menduga Dimas akan membelikannya seporsi nasi kuning. Jika ini dilakukan di tempat lain Mona tidak akan menolak. Lia pasti akan bertanya-tanya kenapa Dimas membelikannya makanan?

Bersambung …a pun sedikit tersipu melihat Dimas yang salah tingkah tepat di hadapannya. Sesungging senyum yang terlihat manis tampak terlihat dari wajah polos Mona.

“Bu, tolong dua piring nasi kuningnya”.

Mona dan Lia tampak terkejut dan heran.

“Yang memesan nasi kuning kan hanya Pak Dimas, koq pesannya dua porsi?” Tanya Lia.

Perasaan Mona bergetar. Ia tahu bahwa Dimas memesan yang satunya lagi untuknya.

“Yang sepiring untuk Ibu ini.” Jawab Dimas pura-pura tidak mengetahui nama Mona.

“Ih, Bapak. Aku tidak ingin makan.” Jawab Mona malu-malu.

Mona benar-benar salah tingkah. Ia tidak menduga Dimas akan membelikannya seporsi nasi kuning. Jika ini dilakukan di tempat lain Mona tidak akan menolak. Lia pasti akan bertanya-tanya kenapa Dimas membelikannya makanan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post